spot_img
Monday, December 23, 2024
spot_img

Kurikulum Merdeka Belajar Bikin Belajar Menyenangkan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pandemi Covid-19 yang telah melanda selama dua tahun kemarin, tentu mempengaruhi pola pembelajaran atau sektor dunia pendidikan. Ini menjadi suatu tantangan tersendiri yang harus dihadapi, salah satunya bisa diatasi dengan menerapkan kurikulum Merdeka Belajar

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengatakan, kurikulum Merdeka Belajar berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi. Terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini, kurikulum merdeka sudah diterapkan lebih dari 140 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia.

“Kurikulum Merdeka Belajar itu juga telah membuat ratusan ribu pelajar menjadi lebih menyenangkan dan memerdekakan saat belajar,” kata Wali Kota Malang Sutiaji saat upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang digelar di Balai Kota Malang, Jumat (13/5) kemarin.

Disebutkannya, tidak hanya itu, para pelajar juga tidak perlu khawatir mengenai kelulusan karena saat ini asesmen nasional tujuannya lebih untuk bahan refleksi bagi guru.

“Selain guru, juga kepala sekolah agar termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih kondusif dan bebas dari ancaman dari dosa-dosa besar pendidikan,” lanjutnya.

Dalam momen Hardiknas ini, ia berharap semua masyarakat bisa mendidik keluarga dan sekitarnya dengan baik. Karena tujuannya memang menciptakan dan mempengaruhi lingkungan sekitar dengan hal-hal yang positif. Ia menyebut bahwa dengan potensi sekolah yang luar biasa, adat istiadat yang luar biasa, tapi tujuannya satu dengan tertancapnya berdera merah putih yang berkibar selama-lamanya di seluruh penjuru Indonesia.

“Mudah-mudahan dengan peringatan Hadiknas ini kita mampu mendidik diri kita, kita mampu mendidik keluarga kecil kita, kita mampu mendidik orang-orang di sekeliling kita, sehingga kita dapat menjadi orang yang berpengaruh bagi lingkungan sekitar kita,” ujarnya.

“Di kesempatan yang penuh berharga ini, kami sampaikan bahwa harus bermimpi dan berkibar di tengah-tengah kehidupan global, pasti mampu dan bisa, karena kita punya local wisdom yang luar biasa,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, menambahkan di dalam kurikulum Merdeka Belajar itu sosok seorang guru juga tidak boleh menghakimi murid. Begitu juga dengan kecerdasan murid tidak bisa dihakimi oleh guru.

“Kewajiban seorang guru adalah membimbing anak, agar karakter mereka timbul, yang kemudian kreativitas mereka juga timbul dengan sendirinya, dan dimanapun akan dipakai sumber belajar,” pungkas Suwarjana. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img