MALANG POSCO MEDIA- MALANG- Berkah Bulan Ramadan kembali menghampiri para penjual buah kurma. Pembelian buah kurma meningkat 100 persen dibandingkan hari biasa. Ini sudah terjadi sejak H-7 dimulainya bulan puasa.
Salah satunya dirasakan pemilik Toko Raja Kurma, Jalan Yulius Usman, Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Zakaria.
“Kalau dibandingkan dengan hari biasa peningkatannya bisa mencapai 100 persen, karena kalau sehari-hari itu biasanya orang beli untuk oleh-oleh haji atau umrah,” tegas Zakaria Minggu (17/3) kemarin.
Dikatakan, jika peningkatan penjualan itu terjadi sejak H-7 Ramadan dan diperkirakan hingga H+4 Ramadan. Beberapa jenis kurma yang diserbu pembeli, yakni mulai dari kurma sukari, ruthob dan ajwa.
“Tiga itu yang paling best seller. Tetapi ada juga beberapa kurma juga terjadi kenaikan harga, seperti jenis Golden Valley yang setiap karton dengan berat 10 kilogram yakni Rp 230 ribu, kini menjadi Rp 280 ribu,” tambahnya.
Hal senada, juga dirasakan oleh penjual kurma Toko Amanah, Jalan Piere Tendean 2B, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Salah satu pegawai toko, M Rayhan mengaku jika saat Ramadan penjualan kurma ditempatnya meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan hari biasanya. Beberapa jenis kurma yang laris terjual yakni Tunisia, ajwa dan sukari.
“Sehari kurma Sukari itu kita bisa mengeluarkan lima karton, setiap karton tiga kilogram. Kemudian, kurma Tunisia itu bisa dua karton, setiap karton lima kilogram,” ujar Rayhan.
Selain itu, beberapa harga kurma di tempatnya juga mengalami kenaikan. Seperti kurma Medjool yang sebelumnya setiap karton dengan berat 5 kilogram dijual dengan harga Rp 1,2 juta, kini menjadi Rp 1,3 juta. Sedangkan, harga setiap kilogramnya dijual Rp 300 ribu.
“Harga kurma terendah itu ada kurma Emirates, Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu per kilogram, sampai kurma Medjool itu Rp 300 ribu setiap kilogram. Itu semua tergantung jenis, tekstur, kualitas dan rasa,” jelas dia.
Untuk jenis kurma yang dijualkan tersebut impor dari negara Timur Tengah, kecuali negara Israel. Beberapa dari pembeli, menurutnya juga banyak yang menanyakan terkait dengan asal pengambilan kurma tersebut.
“Pembeli itu ada aja yang tanya-tanya, ini asal Israel atau bukan. Memang, kita dari dulu tidak ambil kurma asal Israel. Rata-rata dari pembeli itu belinya 1 sampai setengah kilogram atau ada juga yang sampai dua karton, karena mereka ada yang untuk bagi-bagi takjil dan dibagikan ke masjid-masjid,” pungkas Rayhan. (ica/aim)