MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kontingen Kota Malang untuk ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VIII 2023 secara resmi diberangkatkan oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji, Senin (4/9) di Balai Kota Malang. Secara rinci ada sebanyak 674 atlet, 174 pelatih dan ofisial beserta 75 orang dari KONI Kota Malang. Mereka akan bertanding pada 9 September hingga 16 September nanti di Kabupaten Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang.
Sutiaji menyampaikan kontingen Kota Malang diharapkan bisa meraih seperti prestasi sebelumnya. Yakni mengincar posisi Runner up. Selain itu, juga diharapkan perolehan medalinya bisa merata di semua cabor, tidak hanya dari cabor dance yang sebelumnya banyak meraih medali.
“Yang ingin merebut posisi kita, itu tuan rumah, jelas. Selama ini tuan rumah memang dengan kita (Kota Malang) kejar-kejaran. Pernah kita kalah dengan Kediri juga. Jadi sebenarnya Sidoarjo, Kediri, sama Malang ini kejar-kejaran di ranking yang kedua,” ujarnya kepada Malang Posco Media.
Sedangkan untuk posisi pertama, Sutiaji menyadari sulit menandingi Surabaya yang selalu didukung dengan anggaran yang besar. Sementara di Kota Malang hanya Rp 18 Miliar yang bukan diperuntukkan untuk Porprov saja, namun pembinaan secara keseluruhan bagi seluruh cabor. Namun setidaknya, dari Porprov ini akan menjadi bahan evaluasi terhadap pembinaan selama ini apakah sudah efektif atau belum.
“Laboratorium pembinaannya bagaimana, siklusnya latihan rutin atau tidak. Efektivitas dari program-programnya efektif atau tidak. Makanya ada event ditandingkan. Karena nanti yang medali emas dan seterusnya, nanti kan ikut ketika kita dilaksanakan di PON. Karena secara regulatif, itu kan dari Porprov itu terus diseleksi lagi, masuk pada Pelatda. Dipromosikan nanti ke PON,” sebut Sutiaji.
Disinggung terkait bonus yang disiapkan, dia enggan menyebutkan. Sebab menurut Sutiaji bonus bukanlah sebuah tujuan dan sengaja tidak disebut agar tidak terkesan transaksional. Sejatinya, olahraga menurut Sutiaji adalah untuk dirinya.
“Kedepan yang perlu dipikirkan justru adalah bagaimana dengan prestasi olahraga itu dia mampu diberikan bonusnya bukan uang, tapi bagaimana dia nanti diberikan bagaimana melangsungkan sekolah, ada jalur-jalur tersendiri karena dia sudah punya prestasi di bidangnya. Kalau bonus, habis itu ya habis. Saya kira ada perhatian khusus negara itu terhadap teman-teman yang punya prestasi di bidang olahraga,” yakin dia.
Ketua KONI Kota Malang Djoni Sudjatmoko menambahkan untuk Porprov kali ini pihaknya akan mengikuti 49 cabor dari total 54 cabor yang dipertandingkan. Menurut Djoni, target posisi runner up ini agak sulit dibandingkan dengan sebelumnya. Sebab seperti cabor dance sebagai penyumbang medali terbanyak, ada regulasi yang memungkinkan terjadinya pembatasan terhadap medali yang diraih.
Sekarang ada regulasi yang tidak memungkinkan 15 emas di dance bisa kita dapatkan karena ada pembatasan hanya bisa ikut di 5 nomor. Kalau kita raih semua ya itu 5 emas di dance.
Tapi gak ada masalah, kita persiapkan. Raihan medali emas Porprov ke-7 kemarin itu ada 70 emas, sekarang kita targetkan optimis 76 emas,” tutur Djoni. Selain menarget 76 emas, ia juga menarget 78 medali perak dan 88 perunggu. Dengan jumlah tersebut, ia memperkirakan posisi runner up bisa diamankan. (ian/nug)