MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Komunitas Sapu Bersih Nyemplung Kali atau yang dikenal dengan Sabers Pungli mengungkapkan telah menemukan 225 sumber mata air di Kota Batu. Temuan tersebut didapat selama melakukan ekspedisi mata air dan susur sungai.
Dengan adanya temuan mata air tersebut, Sabers Pungli mendorong agar Pemerintah Kota Batu segera menindaklanjuti dengan memperbaiki data. Mengingat selama ini jumlah mata air yang tercatat oleh Pemkot Batu sekitar 58 titik mata air.
“Temuan ratusan mata air didapat selama ekspedisi mata air dan susur sungai. Sejauh ini dari informasi sumber mata air di Kota Batu dari 111 mata air tersisa 58 titik saja. Tapi ketika saya minta data tentang mata air tersebut tidak ada yang tahu,” kata Ahmad Rifa’i dari komunitas Sabers Pungli kepada Malang Posco Media,Senin (10/10) kemarin.
Sehingga dengan temuan Sabers Pungli yang mengklaim telah menemukan sebanyak 225 mata air di wilayah Kota Batu ingin menyampaikan ke publik. Bahwa masih banyak sumber mata air di Kota Batu.
“Bahkan masih ada Kepala Desa yang memprotes bahwa masih banyak sumber mata air lainnya. Salah satunya Kepala Desa Tulungrejo yang memprotes karena di desanya saja ada sekitar 70 mata air. Artinya mata air di Kota Batu lebih dari 225 titik,” beber Mat Berlin sapaan akrabnya.
Dengan adanya temuan tersebut, Sabers Pungli mendesak pemerintah segera melakukan dan membuat data yang akurat. Sehingga sumber air di Kota Batu bisa didokumentasikan dan bisa dilakukan pemeliharaan dan perawatan melalui kebijakan agar sumber air tetap terjaga.
Sementara itu komitmen pecinta lingkungan untuk menjaga kelestarian sumber air terus digalakkan. Sabers Pungli sendiri mampu menarik semua elemen untuk berpartisipasi, termasuk Pemerintah Daerah.
Diantaranya,pada hari Minggu (9/10) lalu Sabers Pungli turun bersama di Kali Tulus Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu. Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko bersama puluhan warga ikut melakukan Kerja Bakti yang dimulai dengan pembersihan sampah di sepanjang aliran sungai, rumput, daun, hingga semak belukar.
Pada kesempatan itu Dewanti menyambut baik adanya program ini. Harapannya, upaya yang dilakukan oleh masyarakat dapat menjaga lingkungan secara berkelanjutan.
“Jadikan sungai ini (Kali Tulus,red) sebagai kebanggaan warga Temas dan masyarakat Kota Batu. Ketika sungai bersih, tertata, maka lingkungan akan nyaman,” paparnya.
Ditambahkan oleh Lurah Temas, Adi Santoso, bahwa kerja bakti dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan sumber air. Selain juga sebagai pemberdayaan masyarakat, dan akan dibuat sungai tematik di area Kali Tulus.
“Kami juga menyiapkan tim yang akan mempersiapkan sungai ini menjadi sungai tematik, ada gambaran untuk biopori dan budidaya ikan. Selanjutnya sungai akan dijadikan sebagai lokasi atraksi seni budaya dan kearifan lokal Kelurahan Temas sebagai upaya untuk melestarikan kebudayaan,” pungkasnya. (eri/nug)