MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Bicara soal kuliner sejuta umat, lalapan jelas salah satunya. Apalagi jika dijajakan di tengah hiruk pikuk pasar rakyat, seperti yang dilakukan Warung Lalapan Bu Win di Pasar Oro-Oro Dowo Kota Malang. Sejak berdiri tahun 2016, kedai ini konsisten menyajikan cita rasa lalapan khas Jawa Timur yang menjadi ciri khasnya.
“Ya lalapan khas Jatim, sambalnya sambal bawang dan tomat. Bisa request di tempat mau pedas Lombok berapa. Simple saja,” papar Winarsih, pemilik kedai.
Menu yang ditawarkan pun beragam. Mulai dari ayam, lele, mujair, hingga lauk-lauk kekinian seperti aneka krispi yang tengah digemari masyarakat. Winarsih mengatakan, pembeli rata-rata lebih suka menikmati lalapan sebagai menu makan siang.
“Jadi saya buka jam 8 dan tutup jam 3 sore setiap hari di sini,” tutur Winarsih.
Harga lalapan pun sangat ramah kantong. Kecuali bandeng dan mujair yang dibanderol Rp 20 ribu per porsi lengkap dengan nasi, seluruh menu lalapan lainnya hanya Rp 15 ribu saja. Sedangkan minuman dijual mulai dari Rp 5 ribuan.
Setiap harinya, ia bisa menjual sekitar 20 hingga 30 porsi, dan jumlah itu melonjak saat akhir pekan. Mulai Jumat, jumlah pesanan bisa tembus lebih dari 50 porsi per hari, terutama untuk pelanggan yang memilih membungkus dan membawa pulang.
“Lalapan di sini jarang kan ya. Kebanyakan makanan jajan kuliner populer. Tetapi saya dari dulu sudah jual lalapan. Dan banyak pelanggan zaman dulu sampai sekarang masih beli di sini. Jadi tetap ramai, malah tambah ramai kan pasarnya ramai di sini,” tegasnya.
Selain ayam dan ikan, Warung Bu Win juga menawarkan menu lalapan jamur, usus, dan berbagai pilihan lauk lainnya. Cita rasa yang otentik, harga terjangkau, dan lokasi strategis di tengah pasar menjadi kekuatan utama yang membuat kedai ini tak pernah sepi pengunjung.
Bagi pecinta kuliner tradisional, mencicipi lalapan Bu Win bisa jadi pengalaman yang menggugah selera dan menghadirkan rasa nostalgia khas dapur rumah. (ica/aim)