MALANG POSCO MEDIA- Anggota Komisi A DPRD Kota Malang Nurul Setyowati SE mengadakan serap aspirasi di dapilnya Lowokwaru, Senin (22/8) malam. Wakil rakyat dari PDI Perjuangan ini menjaring aspirasi warga yang mencakup berbagai aspek.
Warga pun ramai-ramai mengungkapkan berbagai persoalan yang dialami selama ini. Mulai dari masalah PPDB berbasis zonasi. Di SMPN 26 contohnya, terungkap siswa sekitar sekolah tersebut tak diterima. Nurul langsung menyikapinya. Selain menjadi catatan serius, ia mengusulkan agar warga memperhatikan teknis PPDB.
Dari urusan sekolah lanjut ke masalah penanganan stunting. Nurul menegaskan urusan ini tanggung jawab bersama. Mulai dari pemerintah pusat, pemprov hingga pemkot. Pelaksanaan penanganannya harus lintas sektor.
“Semua harus terlibat menurut tugasnya masing-masing. Mulai dari edukasi sejak pra pernikahan, saat ibu hamil sampai melahirkan,” ungkapnya.
Keluhan kader posyandu juga terungkap dalam serap aspirasi yang diadakan Nurul. Yakni persoalan minimnya insentif. Padahal kader posyandu rela meluangkan waktu.
Di sisi lain, muncul fenomena baru. Yakni pengunjung posyandu kabarnya makin menurun. Terhadap kondisi ini, Nurul mengajak untuk mengkaji penyebabnya.
“Kita harus tahu bersama penyebabnya apa. Kemudian dicarikan solusi yang tepat sasaran,” ungkapnya. Ia juga berharap anggaran untuk posyandu tambah.
Khusus di lingkungan sekitar sekolah diusulkan adanya zebra cross dan lampu peringatan bagi pengendara. Itu demi keamanan siswa dan warga sekitar saat menyeberang jalan.
“Semua aspirasi warga sudah kami dengar. Pasti kami bawa ke dewan untuk dibahas. Prinsipnya harus ada solusi,” tegasnya. (van)