.
Thursday, December 12, 2024

Lantunan Doa dari Kanjuruhan dan Tumpang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Lantunan doa ribuan warga mengalir dari dua dua tempat berbeda, Rabu (9/11) tadi malam. Dari Stadion Kanjuruhan dan Terminal Tumpang. Semuanya mendoakan korban Tragedi Kanjuruhan. Air mata, haru dan sedih bercampur jadi satu dalam kebersamaan.

Di Stadion Kanjuruhan, tadi malam sayup-sayup salawat, tahlil, pembacaan yasin dan doa bersama menandai peringatan 40 Hari Tragedi Kanjuruhan.

Halaman Stadion Kanjuruhan dipenuhi ribuan Aremania dan masyarakat umum. Mereka datang berpakaian serba hitam tanda berkabung. Ada juga jamaah Maiyah yang berbaur jadi satu.

Memulai dengan menyanyikan lagu-lagu khas suporter Arema dilanjutkan  sambutan sejumlah pihak. Doa bersama dihadiri Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana serta beberapa pihak lain.

Beberapa kelompok suporter dari sejumlah kota turut mendoakan. 

Mulai dari Jak Mania, LA Mania, Bobotoh, Ultras Mania Gresik hingga perwakilan Bonek Mania dan beberapa lainnya. Pemain Arema FC juga hadir. Para pemain sempat mendatangi pintu 13 untuk melakukan doa bersama setelah turun dari bus pemain. Setelah itu menuju ke halaman stadion  membaur bersama Aremania dan warga.

Sejak pukul 20.00, pembacaan wirid, yasin dan salawat bersahutan. Diikuti ribuan Aremania dan masyarakat. Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto mengatakan rasa dukanya. Ia mewakili Bupati Malang HM Sanusi.

Koordinator acara Jamburi   mengatakan kegiatan yang digelar sudah dimulai sejak kemarin pagi. Diawali  Khotmil Qur’an, kemudian dilanjutkan pembacaan Yasin dan Tahlil dan ditutup dengan doa bersama. Pembukaan dipimpin oleh Gus Rois tokoh Aremania dari Bululawang, pembacaan surat  Yasin dipimpin  Ustad Nurul Hakim Aremania Kepanjen, Tahlil dipimpin   Romo Suroso sesepuh sekaligus tokoh Aremania.

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana menyampaikan permohonan maaf dalam kesempatan itu. Ia berjanji kepolisian akan berbenah atas tragedi ini termasuk Polres Malang.

Pelatih Arema FC Javier Roca mengatakan, setiap saat timnya selalu mendoakan korban Tragedi Kanjuruhan.  “Setiap ada kegiatan apapun, kami selalu berdoa untuk keluarga kami, Aremania. Semoga mereka semua yang meninggal dunia, damai di sisi Tuhan,” kata dia.

Dalam kesempatan 40 Hari Tragedi Kanjuruhan kemarin, Roca menyebutkan bila semua pemain dan staf pelatih hadir. Ada pula dari staf manajemen. “Kami datang full team,” tegasnya.

Sementara itu di Terminal Tumpang dipenuhi ribuan Aremania. Keluarga korban meninggal dunia Tragedi Kanjuruhan pun hadir mengikuti doa bersama.

“Di Tumpang ada tujuh korban meninggal dunia akibat Tragedi Kanjuruhan. Satu korban trauma psikis. Semuanya hadir ikut  doa bersama malam ini (tadi malam), ” kata humas Posko Aremania Malang Timur Dendy Setiawan.

Doa bersama ini dimulai pukul 20.00 WIB. Diawali  doa tradisi Jawa  dipimpin  Ki Soleh Adi Pramono dari Padepokan Mangun Darmo. Sebelumnya Ki Sholeh juga melakukan ruwatan Bhumi Arema. Dia berharap ruwatan ini menjaukan bencana dari umat manusia, semua dari musibah.

Setelah Ki Sholeh doa dilanjutkan oleh umat Kristen dipimpin Pendeta Yayuk Ernawati dari GBI Dorkas Tumpang.  Sedangkan tahlil dan doa bersama secara Islam dipimpin Ust Saiful Bahri.

Tidak sedikit dari mereka menitikkan air mata. Terutama keluarga korban. Air mata menetes  sejak awal pemutaran video yang memutar peristiwa Tragedi Kanjuruhan.

“Saya kehilangan kepala keluarga, saya kehilangan dua adik mereka masih sangat lucu, ” kata  M Rizal, salah satu keluarga korban. Dengan terisak Rizal mengatakan telah kehilangan ayah yang menjadi tulang punggung keluarga, orang yang menjadi panutannya. “Kami kehilangan panutan yang bijaksana. Tidak ada lagi seyumannya. Tidak ada lagi canda tawa adik kami yang lucu,” ucapnya.

Rizal kini  berharap  keadilan. Dia meminta usut tuntas betul-betul dilakukan. Semua yang terlibat dalam peristiwa Tragedi Kanjuruhan harus mendapatkan hukuman seadil-adilnya.

Tokoh Aremania, Anto Baret yang ikut dalam kegiatan doa bersama meminta keadilan di Bhumi Arema. “Tidak terasa sudah 40 hari kita kehilangan saudara-saudara kita, sahabat-sahabat kita. Di sini kita berdoa, mendoakan mereka semuanya yang telah gugur mendahului kita, ” katanya.

Anto Baret  mengatakan meskipun telah 40 hari tapi semangatnya tak pernah kendor. Bersama Aremania mengawal para keluarga korban menuntut keadilan.

Di atas panggung dengan suara lantang Anto Baret  berharap kasus Tragedi Kanjuruhan diusut tuntas. Keadilan betul-betul terwujud di Bhumi Arema.

 Dia  mengajak seluruh Aremania mengawal kasus ini dengan seksama. “Mari kita terjemahkan, Salam Satu Jiwa dalam kasus ini. Kita kawal bersama, ” tandasnya.

Doa bersama diakhiri lagu Kabar Damai oleh Anto Baret. Dia mengajak seluruh warga  menyanyikan lagu tersebut.

Doa bersama di Terminal Tumpang juga diikuti  Ketua DPRD Kabupaten Malang Darmadi S. Sos. Dia memberikan apresiasi kepada panitia yang menggelar doa bersama ini. Darmadi berharap melalui doa bersama memperingati 40 Hari Tragedi Kanjuruhan seluruh korban mendapatkan tempat terbaik di surga, seluruh amal ibadahnya para korban juga diterima Allah SWT. (tyo/ley/ira/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img