Malang Posco Media – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI LaNyalla Mattalitti mengatakan bahwa jika terpilih menjadi Ketua Umum PSSI 2023-2027, PSSI di bawah kepemimpinannya akan memisahkan operator kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
“Itu bagian dari peningkatan kualitas kompetisi dan penguatan kapasitas klub Liga 2 dari aspek teknis serta bisnis,” ujar LaNyalla dalam kampanyenya di depan perwakilan sekitar 25 Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI di Jakarta, Selasa (7/2).
Saat ini, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dijalankan oleh operator PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Sejatinya sudah ada wacana untuk membentuk operator baru bagi Liga 2, tetapi saat ini belum dapat diwujudkan oleh LIB.
Bagi LaNyalla, pemisahan operator tersebut menjadi bagian dari tujuh langkah pengembangan sepak bola nasional yang digagasnya meliputi ‘technical development’ (pengembangan teknik), ‘club empowerment’ (penguatan klub), ‘professional league’ (liga profesional), ‘national team’ (tim nasional), ‘business development’ (pengembangan bisnis), ‘financial stability’ (stabilitas finansial) dan ‘football industry’ (industri sepak bola).
Liga 2, Ketua Umum PSSI 2015-2016 itu melanjutkan, harus mengedepankan regulasi yang komprehensif.
LaNyalla berjanji menjalankan Liga 3 Indonesia dengan kualitas tinggi dengan konsep 10, 30.
“Artinya, kompetisi Liga 3 harus dilaksanakan dalam waktu 10 bulan, dan setiap klub harus bertanding secara kompetitif sebanyak 30 kali dalam satu musim kompetisi,” tutur dia.
LaNyalla Mattalitti berstatus sebagai salah satu calon ketua umum PSSI 2023-2027. Selain dia, ada empat nama lainnya yaitu Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, Erick Thohir dan Fary Djemie Francis.
Pemilihan para anggota Komite Eksekutif PSSI 2023-2027 dilakukan di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari 2023.(ntr/mpm)