MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Menjelang relokasi pedagang Pasar Buku Wilis yang direncanakan pada pertengahan Juli nanti, belasan lapak untuk relokasi sudah mulai berdiri. Lokasi tempat relokasinya berada di halaman depan Pasar Buku Wilis yang biasa digunakan parkir. Beberapa pekerja tampak sibuk menggarap pembangunan lapak relokasinya.
Salah satu pedagang Pasar Buku Wilis Sunardi menyebut dirinya termasuk menjadi salah satu pedagang yang akan menempati relokasi di tahap pertama ini. Dari 36 lapak relokasi, per Rabu (5/7) kemarin sudah terbangun 18 lapak. Artinya pengerjaannya sudah berjalan separuh jalan.
“Yang direvitalisasi separuh-separuh, jadi pedagang direlokasi juga separuh dulu. Saya ikut yang pertama ini. Kalau menurut saya, padahal ini mau tahun ajaran, waktunya panen. Sebenarnya mau naik lagi setelah pandemi, tapi ini karena ada pembangunan ya tidak tahu. Dijalani dulu saja,” ujar Sunardi ditemui Malang Posco Media.
Sunardi yang sudah berjualan buku selama puluhan tahun ini akan menempati lapak relokasi yang ukuran luasannya hanya 1,5 meter x 2 meter. Ini lebih kecil dibandingkan ukuran lapaknya yang sekarang, yakni 2×3 meter. Meski begitu, dirinya tidak terlalu mempermasalahkan dan berharap bisa meraup rezeki lancar
“Kalau tidak cukup, ya buku-buku saya yang tidak cukup itu nanti dibawa pulang saja. Ya semoga ajaran baru ini bisa lancar seperti sebelum pandemi,” harap Sunardi.
Salah satu pengunjung, Heri Bambang yang sering datang ke Pasar Buku Wilis mengaku sebenarnya kondisi saat ini pun sudah cukup nyaman. Menurut Heri, dengan direvitalisasi nanti, tentu akan menjadi lebih bagus, namun belum tentu akan menjadi nyaman. Maka ia berharap dengan revitalisasi ini nanti, Pasar Buku Wilis harus dibangun senyaman mungkin.
“Yang penting tempat nyaman saja kalau saya selama pelayanan baik. Disini juga bisa ditawar, jadi juga lebih nyaman. Lalu pedagang-pedagang juga relatif baik dan ramah. Itu sebenarnya yang membuat saya suka kesini walaupun jauh,” kata Heri.
Warga Lawang Kabupaten Malang ini, saking sukanya dengan berbelanja buku di Pasar Buku Wilis, ia bahkan sejak lama selalu mengajak anaknya ikut berbelanja buku. Selain harga yang terjangkau, juga banyak buku-buku menarik dan penting yang dibutuhkannya.
“Kalau dulu untuk saya, itu sering cari buku apapun yang sifatnya umum. Untuk buku kuliah kadang kadang saja. Kalau anak, beda lagi. Yang penting saya ajak anak supaya tidak gengsi, karena disini banyak buku-buku bagus,” tutupnya. (ian/aim)