MALANG POSCO MEDIA – Sebaik dan semulus apapun jalan raya, pengendara tetap dituntut hati-hati dan waspada. Apalagi kalau medan jalan raya curam dan menanjak ekstrem. Maka kewaspadaan tingkat tinggi harus diterapkan untuk menghindari korban. Karena kondisi jalan raya yang rawan bahaya dan kecelakaan.
Kecelakaan maut yang terjadi di Jalan MT Haryono Gang XI Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Jumat (25/4) siang lalu adalah contohnya. Bagi masyarakat yang sudah paham medan jalan raya ini, pasti tidak akan mengambil risiko dengan mengendarai truk ukuran besar, apalagi dengan membawa muatan berat. Seperti pasir, batu bata, semen dan bahan bangunan lainnya.
Namun bagi yang tak paham medan, apalagi tak pernah melintasi jalan ini, maka sopir truk pasti berspekulasi dan menganggap jalan ini tetap bisa dilalui meskipun dengan pelan dan merambat. Kalau melihat faktanya sopir truk yang kecelakaan itu warga Kabupaten Gresik, maka bisa dipastikan sopir truk tak paham medan.
Akibatnya pun fatal. Truk yang mengangkut kapur itu tak kuat menanjak dan berakibat mundur. Karena curamnya jalan, truk mundur tak terkendali dan menabrak pengendara yang ada di belakangnya yang mungkin tak menduga kejadian nahas itu terjadi. Empat orang jadi korban, salah satunya bocah berusia enam tahun meninggal dunia.
Peristiwa nahas ini harus menjadi evaluasi Pemerintah Kota Malang. Paling tidak, dinas terkait memberikan rambu-rambu larangan bagi truk yang mengangkut muatan berat, termasuk bahan bangunan agar tak melintasi jalan yang menanjak dan menurun curam ini. Rambu ini penting karena jalan ini, selain curam dan menanjak ekstrem, juga sangat sempit bagi kendaraan.
Apalagi jalan ini merupakan akses alternatif yang sering digunakan masyarakat. Baik sepeda motor dan mobil. Karena itulah demi keamanan dan menghindari kecelakaan serupa, larangan bagi truk muatan berat tampaknya harus segera diberlakukan di jalan ini. Lebih baik, truk yang akan melintasi kawasan ini menggunakan jalur yang lebih aman. Siapa pun tak ingin menjadi korban. Lebih baik memberlakukan larangan keras demi menghindari korban, daripada membiarkan jalan raya yang ekstrem dilalui siapa saja tapi rawan kecelakaan.(*)