MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Suara dentuman keras, hebohkan warga di Jalan Mamberamo Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing, Jumat (8/11) kemarin sore. Plengsengan beserta sebagian rumah yang dihuni oleh anak dan pekerja warung makan ternama Sate H. Paino ambrol.
Saksi mata, Agustinus, 46, mengatakan saat itu ia dan beberapa pekerja yang tinggal di rumah, sedang duduk di latar rumah. Tiba-tiba terdengar suara dentuman seperti ledakan bom, dari arah belakang rumah yang dijadikan dapur pembuatan bumbu dan parkiran mobil sekitar pukul 17.15 WIB.
“Karena kaget, posisi di area teras rumah ini juga ada belasan kucing. Dan mereka ini terus mengeong dengan keras, saat kami berdiri dan mau mengecek ke belekang, tanah plengesengan sampai latar tempat kami duduk terbawa tanah longsor,” bebernya saat ditemui Malang Posco Media.
Mengetahui itu, penghuni rumah yang menyisakan dua orang dari enam orang penghuni langsung berlairan keluar. Empat orang lain sudah mengamankan diri sejak Kamis (7/11), karena sudah terdengar tanda-tanda.
“Sehari sebelumnya ini, sudah ada tanda-tanda. Beberapa batu dan tanah di bawah parkiran itu jatuh ke sungai. Kemudian, beberapa orang mengungsi dan mobil serta motor sudah dipindahkan dari tempat parkir,” lanjutnya.
Area latar selebar empat meter dan panjang ke belakang hingga 30 meter ikut terbawa tanah longsor. Penghuni yang berhasil selamat dari kejadian itu, dibantu warga sekitar mengambil barang untuk dipindahkan ke mess karyawan dan rumah saudara.
Sementara itu, Lurah Bunulrejo Kecamatan Blimbing Mirza Ronald Adisaputra menjelaskan, pihaknya telah membuat laporan ke BPBD Kota Malang. Petugas dari BPBD, Kelurahan Tangguh, relawan hingga DPUPRPKP telah tiba di lokasi.
“Untuk laporan yang saya terima, itu masuk sekitar pukul 17.49, dan langsung kami tindaklanjuti. Kami sudah meninjau, bahwa ada retakan sampai dinding rumah bagian belakang hingga depan. Kami juga segera mengambil tindakan, untuk mengamankan area,” ujarnya.
Ia mengatakan, dari hasil koordinasi bersama RT/RW setempat dan Camat Blimbing, Jembatan Ngujil di Jalan Mamberamo akan dibuka hanya untuk kendaraan roda dua. Sementara, kendaraan lainnya akan dialihkan untuk melewati Jalan Lahor maupun Jalan Binor.
“Karena kekhawatiran kami, dengan dilintasi kendaraan mobil bisa memperparah retakan yang ada. Sehingga, ini bisa berbahaya dan berpotensi menyebabkan dampak yang lebih besar. Mengingat jembatan ini jadi salah satu jalan alternatif masyarakat, tidak hanya warga Bunulrejo saja,” tambahnya.
Mirza mengatakan, pihak kelurahan dan kecamatan selanjutnya juga akan berkomunikasi dengan DPUPRPKP. Agar dilakukan penguatan terhadap area sekitar jembatan. Karena kejadian longsor di sekitar Jembatan Ngujil ini bukan kali pertama terjadi. (rex/aim)