MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemerintah Kota Malang kembali mengadakan Pelatihan Fotografi kepada masyarakat umum, Rabu (21/2) kemarin. Tidak kurang dari 223 peserta dari seluruh Kota Malang mengikuti kegiatan yang digelar Dinas Kominfo Kota Malang itu.
Mereka diajak untuk mempelajari dan mempraktikkan teknik pengambilan foto yang bagus dan menarik. Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat yang membuka secara langsung Pelatihan Fotografi tersebut menjelaskan, kegiatan ini murni berasal dari usulan masyarakat melalui usulan saat Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan). Pelatihan kali ini bekerjasama dengan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Malang.
“Ada keinginan dari masyarakat Kota Malang salah satunya fotografi. Di era sekarang, ini memang menjadi hal yang penting terutama mereka yang senang fotografi dan media sosial. Fotografi ini mereka perlukan karena ada teknik-teknik tertentu yang mungkin saat ini mereka dapat secara alami, nah ini dengan adanya PFI Malang, bisa memberikan teknik yang diperlukan untuk menambah keterampilannya dari fotografi,” jelas Wahyu usai membuka kegiatan.
Sebelumnya, Pemkot Malang juga telah menggelar kegiatan serupa. Namun jika sebelumnya pesertanya merupakan fotografer pemula, namun kali ini pesertanya didominasi oleh masyarakat yang tidak mempunyai keterampilan foto sama sekali. Bahkan banyak juga diantara pesertanya merupakan pelaku UMKM.
“Keinginan masyarakat Kota Malang terhadap fotografi sangat besar sekali. Termasuk dengan foto ini, bisa bercerita. Bagaimana nanti cara cara dalam rangka memberikan foto yang baik dan bercerita, mereka menginginkan pelatihan seperti ini,” tutur Wahyu.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang M. Nur Widianto menambahkan, dengan adanya minat yang besar dari masyarakat, dengan dibuktikan adanya usulan dari Musrenbang ini pihaknya tentu merespon positif. Bahkan setelah mendapatkan usulan tersebut, saat itu pihaknya langsung melakukan pemetaan dan identifikasi, pelatihan fotografi seperti apa yang benar benar dibutuhkan oleh masyarakat.
“Ada 223 peserta, kami petakan kira kira kebutuhan untuk apa. Dari hasil identifikasi, ada dua klaster setelah kami kirimkan semacam pertanyaan. Pertama karena banyak selaku penggiat UMKM atau pelaku bidang jasa dan makan minum. Sehingga mereka ingin, dengan pengetahuan bekal fotografi itu bisa menjadi alat untuk mengenalkan produk usahanya denga teknik foto yang baik dan menarik, bagian dari promosi,” beber Wiwid sapaannya.
Kemudian klaster kedua, sebagian peserta yang mendaftar dalam pelatihan fotografi ini banyak yang sama sekali belum pernah mendapatkan keterampilan fotografi. Beberapa diantaranya merupakan dari kalangan difabel.
“Dari empat saudara difabel itu, tiga di antaranya tidak pernah sama sekali di dunia fotografi. Tapi senang foto dan jurnalis, maka ingin dikayakan dengan teknik fotografi. Kemudian ada yang bekerja Bappeda Kabupaten Malang, dia banyak membuat bahan untuk paparan yang itu perlu ditopang dengan kemampuan visual,” sebutnya. (ian/aim)