Ngalup.co x Bangun Bangsa
MALANG POSCO MEDIA – Sebanyak 24 penyandang disabilitas mengikuti pelatihan memasak yang diselenggarakan di Malang Creative Center (MCC) pada, Sabtu (7/12) lalu. Dalam kegiatan yang merupakan bagian dari program Empower Academy, mereka diajarkan keterampilan memasak Cwie Mie Malang sebagai langkah awal menuju kemandirian finansial.
Pelatihan ini dirancang untuk memberdayakan teman-teman disabilitas dengan memberikan pengetahuan praktis dan inspirasi untuk memulai usaha kuliner. Dari persiapan bahan hingga pengemasan produk, peserta mendapatkan pengalaman langsung yang relevan untuk dunia bisnis.
“Resep Cwie Mie Malang ini sengaja kami buat sederhana agar mudah dipahami. Kami juga melibatkan mereka dalam menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) dan memproyeksikan laba. Harapannya, keterampilan ini bisa membantu mereka membuka usaha sendiri,” ujar Suwono, pengusaha kuliner yang memimpin sesi praktik memasak.
Program ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga menanamkan rasa percaya diri bagi para peserta. Mereka diajari menata makanan dengan estetika menarik dan menjaga kualitas produk hingga sampai ke konsumen.
Empower Academy merupakan hasil kolaborasi antara Bangun Bangsa dan Ngalup Collaborative Network, dengan dukungan dari Lingkar Sosial (Linkdos) dan Malang Creative Center.
Program ini dirancang sebagai inkubasi bisnis selama delapan bulan, khusus untuk memberdayakan komunitas disabilitas dan marginal. CEO Ngalup.co Andina Paramitha menjelaskan program ini bertujuan meningkatkan keterampilan bisnis dan digitalisasi peserta.
“Kami ingin membantu penyandang disabilitas meningkatkan kemampuan mereka. Dengan pelatihan ini, mereka bisa memberikan kontribusi positif yang berdampak pada perkembangan sosial dan teknologi,” katanya.
Ia menambahkan kegiatan ini melibatkan 24 peserta dari komunitas Lingkar Sosial, baik yang sudah memiliki bisnis maupun yang baru ingin memulai. “Kami berharap, melalui kegiatan ini, teman-teman disabilitas bisa meningkatkan keterampilan bisnis. Sehingga penyandang disabilitas dapat memberikan kontribusi yang unik, yang tidak hanya bermanfaat bagi organisasi tetapi juga bagi perkembangan sosial dan teknologi secara keseluruhan,” paparnya.
Sementara itu, salah satu peserta, Sih Pramuji, mengungkapkan rasa antusiasnya setelah mengikuti pelatihan. “Saya tadi mencoba memasak nasi goreng. Resepnya sederhana dan memasaknya mudah. Dengan praktik langsung seperti ini, saya jadi lebih paham dan mulai memikirkan untuk membuka usaha nasi goreng,” ujar Sih.
Melalui pendekatan berbasis praktik, Empower Academy berhasil menghadirkan suasana belajar yang nyaman dan inspiratif. Para peserta tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga dorongan untuk mengeksplorasi potensi diri mereka di dunia bisnis. Dengan kolaborasi lintas organisasi ini, Empower Academy diharapkan dapat membuka jalan baru bagi penyandang disabilitas untuk meraih kemandirian finansial dan memberikan dampak positif bagi komunitas mereka.(adm/lim)