MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kampus Dhira Bhakti melaunching Buku Sejarah berjudul Cor Unum et Anima Una (Sehati Sejiwa). Buku ini dilaunching pada Sabtu (10/5) lalu, sebagai bagian dari rangkaian perayaan 125 tahun karya Ursulin di Kota Malang. Acara dilaksanakan di Aula Kampus Cor Jesu, Malang.
Ketua Panita, Alinia Indraswari, S.Pd mengatakan, buku ini ditulis oleh Sr. Lucia Anggraini, OSU dan memuat rekam jejak pelayanan para Suster Ursulin di Malang sejak awal kedatangannya pada 1900. Termasuk dinamika masa-masa sulit seperti masa penjajahan dan perang, hingga perkembangan karya dan komunitas hingga tahun 2025.
Buku ini diterbitkan oleh Perhimpunan Biarawati Ursulin di Indonesia dengan cetakan pertama sebanyak 200 eksemplar. ‘Harapannya, karya ini menjadi inspirasi bagi generasi Ursulin masa depan dalam melanjutkan misi pelayanan di tengah masyarakat,” katanya.
Alinia menambahkan, kegiatan ini menjadi momentum penting, tidak hanya sebagai bentuk syukur atas warisan karya 125 tahun Ursulin di Malang. Dengan begitu akan menjadi motivasi dan inspirasi bagi para penerus perjuangan dan pengabdian Ursulin di Malang. “Inspirasi itu akan menjadi bekal untuk kami sebagai pendidik di Sekolah Cor Jesu serta menjadi motivasi untuk menjalankan tugas pendidikan dalam menghadapi tantangan zaman,” ungkapnya.
Sehari sebelumnya, sebagai bagian dari rangkaian perayaan 125 tahun karya Ursulin juga, Kampus Dhira Bhakti yang dipimpin oleh Sr. Caecilia Fitri Murniati, OSU ini menggelar workshop bertema “Mendidik Generasi Stroberi (Tantangan dan Proyeksi)”. Hadir sebagai narasumber Fidelis Waruwu, M.Sc.Ed, seorang praktisi pendidikan dan pendiri Education Training & Consulting. Workshop ini dihadiri oleh seluruh guru dari unit KB-TKK hingga SMK Kampus Cor Jesu serta beberapa guru dari sekolah rekanan dan Ursulin luar kota.
Tema ini diangkat sebagai respons terhadap keprihatinan akan kurangnya ketangguhan pada generasi muda saat ini yang dikenal sebagai “generasi stroberi”. Dalam sesi ini, para guru diajak untuk memahami karakteristik generasi tersebut serta dibekali pendekatan praktis dalam mendidik dan membina ketahanan karakter siswa.
Workshop berlangsung dari pukul 07.30 hingga 14.00 WIB dan menjadi wadah berbagi pengalaman serta refleksi bersama. “Dua kegiatan ini istimewa untuk menyatukan refleksi sejarah dan perhatian terhadap tantangan pendidikan masa kini,” pungkasnya. (imm/udi)