MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Cinta Pengetahuan dan Teknologi, itu salah satu dari delapan nilai Sabilillah Penuh Cinta. Sebagai implementasi dari nilai tersebut, SD Islam Sabilillah Malang baru saja melaunching Smart Classroom, Kamis (3/11) lalu. Smart classroom diadakan guna memenuhi tuntutan di era digital, sekaligus menjadi bukti bahwa SD Islam Sabilillah Malang terus adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi.
“Siswa sudah kami wajibkan untuk membawa perangkat Laptop sebagai penunjang dalam pembelajaran,” ungkap Wakil Kepala Bidang Kurikulum SDIS Malang, Diyah Rutin Waliah,S.Pd. Menurutnya digitalisasi pembelajaran ini sudah dimulai dari kelas 4 hingga kelas 6.
Untuk siswa kelas 6 sudah ditunjang juga dengan Interactive Flat Panel (IFP) yang semakin memudahkan mereka belajar. Diyah mengatakan, pemasangan IFP akan dilaksanakan secara bertahap setiap tahun ajaran baru nantinya.
Tahun depan targetnya adalah kelas 5, begitu pun tahun-tahun selanjutnya. Sementara waktu, untuk kelas 4 dan 5 masih menggunakan laptop yang terhubung dengan Proyektor LCD. Sedangkan untuk kelas 1 hingga kelas 3, masih menggunakan buku seperti umumnya.
“Anak-anak kelas 1 sampai kelas 3 ini kami dewan guru lebih mengarahkan pada latihan motoriknya. Jadi seperti cara menulis, kerapihan tulisan, itu yang kita eksplore terus,” ujarnya.
Melalui pemanfaatan IFP tersebut, siswa dapat melakukan presentasi secara langsung di depan kelas. Selain itu, ditunjang dengan aplikasi OneNote yang dikembangkan oleh Microsoft, membuat pembelajaran lebih interaktif.
Semua kebutuhan siswa dapat terpenuhi dalam aplikasi tersebut, sehingga sumber-sumber belajar, evaluasi pembelajaran, hingga proses pembelajaran dapat dilakukan melalui OneNote. Diyah menjelaskan, OneNote ini menjadi suatu wadah yang berisi berbagai hal kebutuhan dari peserta didik. Orang tua juga dapat memantau secara langsung selama proses pembelajaran.
“Mulai dari yang dipelajari di kelas hingga hasil evaluasi yang dikerjakan anak, semuanya orang tua dapat mengakses melalui akun OneNote yang sudah sekolah sediakan,” terang Diyah.
Menurutnya, dengan adanya program Smart Classroom tugas guru semakin komplek. Mereka harus semakin ekstra dalam mengawasi anak didiknya. “Kami membuat SOP pembelajaran berbasis digital,” katanya.
Diyah mengungkapkan bahwa dengan adanya program Smart Classroom tersebut, guru dituntut untuk selalu update keterampilan digital. Supaya lebih mudah dalam menggunakan berbagai program dan perangkat pembelajarannya.
Selain itu juga untuk menunjang kompetensi mereka seiring dengan perkembangan teknologi di masa yang akan datang. “Biasanya untuk guru-guru yang lebih muda dan paham dengan teknologi, mereka akan sharing ke guru yang lain mengenai penggunaan program tersebut,” ujar Diyah. (mp1/imm/sir/bua)