MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Harapan baru adanya pengembangan desa dan kelurahan inklusi yang lebih masif di Kabupaten Malang, mulai terbuka. Hal itu ditandai dengan digelarnya Sarasehan Kecamatan Inklusi, sekaligus peresmian Kelurahan Lawang Inklusi, beberapa waktu lalu.
Berlokasi di Pendopo Kelurahan Lawang, dalam acara tersebut dilantik para pengurus Kelompok Inklusi Disabilitas (KID) Kelurahan Lawang. Kepengurusan itu berperan menampung dan menyalurkan aspirasi penyandang disabilitas dalam proses pembangunan inklusi. Untuk pertama kalinya dipilih sebagai Ketua KID, Yudha Nurjayalana, penyandang disabilitas fisik akibat kusta.
“Ini bentuk komitmen kami dalam melayani masyarakat, semuanya tanpa terkecuali termasuk penyandang disabilitas,” ujar Lurah Lawang Franky Sukandari.
Franky sapaan akrabnya mengatakan, dengan adanya langkah seperti ini diharapkan turut membawa perubahan baik untuk Kelurahan Lawang. Misalnya dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, diantaranya seperti Posyandu Disabilitas, serta program-program lain dari organisasi perangkat daerah. Diketahui pihaknya juga memang akan membuat Pojok Disabilitas, sebuah ruang bagi penyandang disabilitas untuk memamerkan hasil karyanya, sekaligus sebagai sarana pemasaran produk mereka.
“Program pengembangan kelurahan inklusi bersama Linksos (Lingkar Sosial) ini sangat membantu kami, pemerintah kelurahan dalam menampung aspirasi masyarakat. Ini adalah langkah kongrit kami mewujudkan kesetaraan bagi seluruh masyarakat,” tegas Franky.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pembina Linksos, Kertaning Tyas menyatakan jaminan keberlanjutan pencanangan Kelurahan Lawang Inklusi. Menurut Ken, sapaan akrabnya, keberlangsungan kegiatan itu didukung melalui pelibatan lintas sektor mulai pemerintah, swasta, perguruan tinggi, organisasi masyarakat, serta media massa.
“Beberapa hal yang akan kami lakukan pasca sarasehan ini, diantaranya yang pertama sosialisasi desa dan kelurahan inklusi langsung dari desa ke desa dan kelurahan di wilayah Kecamatan Lawang. Tentunya dalam koordinasi pendamping desa dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD),” jelas Ken.
“Yang kedua, pelatihan pendampingan disabilitas bagi keluarga penyandang disabilitas bersama Dinas Sosial. Ketiga pelatihan kader Posyandu bersama Puskesmas Lawang. Keempat pelatihan terapis disabilitas bagi kader kesehatan bersama RSJ Dr Radjiman Wedidiningrat Lawang dan menjalin kerjasama dengan rumah sakit-rumah sakit,” sambungnya. (ian/aim)