.
Saturday, December 14, 2024

Hadirkan Tokoh NU dan Muhammadiyah

LDII Kota Malang Gelar Talkshow Ukhuwah Islamiyyah

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Memperingati hari Sumpah Pemuda, DPD LDII Kota Malang menggelar Pengajian Akbar Talkshow Ukhuwah Islamiyyah, Sabtu (29/10). Tidak hanya dari pemuda LDII, talkshow yang digelar di Masjid Roudhotul Jannah Sukun itu juga menghadirkan pemuda NU dan Muhammadiyah.

Sederet tokoh menjadi pemateri pada kesempatan tersebut. Diantaranya Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Timur Ir. KH. Moch. Amrodji Konawi, Ketua MUI Kota Batu Dr. KH. Nurbani Yusuf, Ketua PBNU Bidang Keagamaan Dr. KH. Ahmad Fahrur Rozi dan Guru Besar UIN Maulana Malik Ibrahim Prof. Dr. H. Imam Suprayogo.

“Bahwasanya pemuda adalah harapan masa depan bangsa dan agama Islam. Kita harus meneladani semangat kebangsaan. Jangan ada kebencian, semangat menghabisi atau fanatisme berlebihan. Pertengkaran dan perselisihan itu dimulai dari fanatisme berlebihan,” kata Gus Fahrur, sapaan akrab Ketua PBNU Bidang Keagamaan Dr. KH. Ahmad Fahrur Rozi mengawali materinya.

Gus Fahrur menambahkan, fanatisme berlebihan terhadap suatu kelompok harus dihindari. Oleh karenanya, para pemuda harus cerdas dan terbuka, untuk berdiskusi dan berdialog supaya bisa saling menerima perbedaan. Boleh saja meyakini kebenaran namun tidak boleh menganggap yang lain pasti salah.

“Jangan kita menjadi hakim kebenaran bagi yang lain. Sikap mengkavling surga ini bahaya. Jadi anak anak muda mesti belajar lebih baik dan pengetahuan luas. Orang itu kalau semakin pintar akan semakin sedikit mencela orang lain,” tegas Gus Fahrur.

Sedangkan Ketua MUI Kota Batu Dr. KH. Nurbani Yusuf M.Si mengatakan bahwasanya Islam sesungguhnya fleksibel. Dalam iman, boleh saja eksklusif, tapi dalam bermuamalah harus inklusif dan terbuka. “Umat Islam harus berbenah dan harus terbuka. Sekarang kebenaran sudah meluas bergantung pengetahuan dan ilmu. Satu hal yang paling menyenangkan, bahwa Islam begitu luar biasa, termasuk kita hidup di Indonesia, kita harus bersyukur,” tutur Nurbani.

Sementara Ketua DPW LDII Jawa Timur Ir. KH. Moch. Amrodji Konawi menambahkan, umat Islam harus membangun kekuatan yang bagus karena orang Islam itu sebagaimana bangunan yang saling menguatkan satu dengan lainnya. “Saya selalu menyampaikan, NU dan Muhammadiyah itu saudara tua kita. Kalau ada perbedaan, itu wajar. Bukan berarti karena ada perbedaan boleh mencela, tidak boleh. Jangan sampai perbedaan itu merusak ukhuwah Islamiyah,” jelasnya.

Hal senada juga disampikan Guru Besar UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, yang menyoroti pentingnya saling memahami antar pribadi. Ia menekankan lebih baik mengoreksi kesalahan masing masing pribadi dibandingkan mencari kesalahan orang lain.

“Yang dicari ‘mbok’ ya jangan salahnya, tapi benarnya. Mencari salah itu memang boleh dalam agama, tapi cari salahnya sendiri, bukan salahnya orang lain. Perang itu juga boleh, perang melawan hawa nafsu. Hendaknya yang kamu kalahkan adalah musuh yang ada di dalam dirimu sendiri,” tutupnya. (ian/sir/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img