MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Kylix Eza Saputra, mahasiswa Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) Malang angkatan 2020 menjadi salah satu lulusan terbaik UB pada Wisuda Periode 12, akhir Desember lalu. Ia meraih IPK 3,96 dengan lama studi 3 tahun 11 bulan.
Kylix, yang lahir di Jakarta dan besar di Blitar, tumbuh dalam keluarga sederhana. Ibunya, seorang single parent, bekerja sebagai juru masak dan kemudian berjualan soto untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ketika Kylix diterima di UB Malang, tantangan besar menghadang karena pandemi COVID-19 melanda. “Saat itu, kondisi ekonomi kami sangat sulit. Untuk makan saja pusing, dan ada niatan tidak melanjutkan kuliah,” ujarnya kepada Malang Posco Media, Kamis (2/1).
Perjalanannya ia mulai ketika mendapat bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK). Bantuan tersebut membuatnya dapat menyelesaikan studi tanpa hambatan ekonomi. Terinspirasi dari perjuangan ibunya, Kylix mengembangkan aplikasi yang mempromosikan kuliner nusantara. Skripsinya berjudul “Pengembangan Aplikasi Perangkat Bergerak Panduan Resep Masakan Menggunakan Metode Klasifikasi Gambar Berbasis Android”.
Aplikasi ini tak hanya menyajikan resep masakan dalam teks dan video, tetapi juga menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Dengan fitur pengenalan gambar, pengguna bisa memotret makanan dan mendapatkan informasi mengenai hidangan tersebut. “Saya ingin masyarakat lebih mengenal masakan nusantara dan mencintai produk dalam negeri melalui teknologi,” ujar Kylix.
Semasa kuliah, Kylix tak hanya berfokus pada akademik. Ia aktif di organisasi seperti RAION Community dan Google Developer Student Club. Berkat keterlibatannya, ia berhasil meraih berbagai kejuaraan, diantaranya: Juara 1 INTETION (Application and Web Development) IFEST Universitas Padjajaran 2021, Juara 1 App Innovation HOLOGY 5.0 Universitas Brawijaya 2022, Juara 3 8th Closer Hackathon Universitas Telkom 2022, dan Top 15 Varsity Hackathon Universiti Sains Malaysia 2022.
Saat ini, ia bekerja sebagai Mobile Developer di sebuah software house di Jakarta yang berafiliasi dengan perusahaan pertambangan besar seperti Freeport dan Antam. “Dengan ilmu yang saya miliki, saya ingin terus menjadi seorang tech enthusiast yang mengembangkan produk digital yang bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya. (hud/udi)