MALANG POSCO MEDIA – Leadership adalah salah satu hal penting dalam bisnis, bahkan di banyak tempat, bisnis yang bisa bertumbuh dari start-up, growing-up, establish dan sampai pada level autopilot membutuhkan kemampuan leadership yang kuat dalam pengelolaannya.
Dunia leadership selalu menarik, banyak model dan karakter yang bisa kita pelajari. Ketangguhannya, kedisiplinannya, perfomancenya, knowledgenya, mentalitasnya, humanitynya, ketegasannya, karismatiknya, spiritualnya dan keberaniannya dalam mengambil risiko.
Sebut saja perusahaan Microsoft, perusahaan dengan nilai kapital pasar terbesar dengan nilai Rp 35.450 triliun ini, tentu tidak begitu saja meraih puncak kesuksesannya. Bill gates sang founder tahu betul bagaimana cara menjadikan microsoft menjadi besar. Setelah rekannya Paul Allen di ajak bergabung dan bisa menumpuk banyak aset seperti NBA Club, Portland Trailblazer, dan banyak real estate, dia kemudian mengajak bergabung steve Ballmer untuk menjadi CEO Microsoft.
Benar saja di tangan steve Ballmer inilah Microsoft meraih kejayaannya karena dia tahu bagaimana cara membuat perusahaan meledak sehingga punya kapital yang sangat tinggi, dan tentu hal tersebut merupakan salah satu contoh buah dari kemampuan leadership yang dimiliki oleh seorang Bill Gates dalam bisnisnya.
Dalam kehidupan dan aktivitas kita sehari-hari sebenarnya banyak pelajaran yang bisa kita ambil, terutama dalam konteks manajemen bisnis ataupun sejenisnya. Kedalaman filosofi ini sebagai wujud bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa telah memberikan pertanda kepada kita semua dengan sejelas-jelasnya agar kita memiliki kemampuan untuk menjalani semua aktivitas kehidupan kita dengan baik.
Tidak terlepas pada aspek leadership, dalam dunia bisnis leadership adalah komponen penting yang akan menjadi mesin penggerak untuk sampai pada tangga kesuksesan. Salah satunya adalah terkait dengan filosofi lima jari. Lima jari yang kita miliki sejatinya menyimpan filosofi mendalam, terlebih lagi dalam konteks leadership. Filosofi dari kelima jari tersebut antara lain adalah;
Jari Jempol
Jari Jempol ini menggambarkan bahwa seorang pemimpin harus menjadi orang yang pertama untuk memberikan apresiasi, menginspirasi, memotivasi dan menjadi role model attitude bagi teamnya. Apresiasi adalah hal penting dalam organisasi sebagai bentuk penghargaan terhadap seluruh anggota team atas kinerja yang telah dilakukannya.
Bahkan dengan apresiasi ini tidak jarang akan menjadikan seseorang dalam team untuk memiliki puncak performa atau kinerja, yang tentunya performa atau kinerja ini akan berdampak bagi keberlangsungan organisasi dan bisnis.
Jari Telunjuk
Jari telunjuk menggambarkan tentang kekuatan “direction” , bahwa seorang leader harus bisa memberikan arahan, petunjuk, panduan yang jelas untuk mencapai tujuan organisasi. Seorang pemimpin wajib memiliki kemampuan untuk memberikan arahan yang jelas dan terukur atas semua pekerjaan yang ada di dalam organisasi bisnisnya.
Selain itu seorang pemimpin juga harus memiliki kekuatan perintah yang menantang dan menggairahkan kepada semua teamnya untuk sebuah tujuan yang besar dalam organisasi bisnisnya. Bisa dibayangkan jika seorang pemimpin tidak memiliki kecakapan dalam memberikan arahan dan perintah kepada teamnya, bisa dipastikan tujuan organisasi tidak akan bisa tercapai.
Jari Tengah
Jari Tengah menggambarkan tentang kemampuan kita sebagai leader dalam berkomunikasi dan mengkomunikasikan setiap tujuan organisasi dengan bijaksana. Bijaksana berarti seorang leader mampu memposisikan dirinya pada sebuah kondisi tegas dan kuat dalam memberikan arahan dan perintah, sekaligus dia juga sebagai pemberi perhatian dan kasih sayang terbaik kepada teamnya.
Bijaksananya seorang pemimpin adalah ketika dia mampu merasakan dan memberi energi kepada semua teamnya untuk bisa bekerja menuntaskan semua pekerjaannya dengan capaian terbaik.
Jari Manis
Jari manis menggambarkan tentang kasih sayang kita sebagai leader, karena bisa jadi team kita akan bisa bekerja melebihi harapan jika ada suasana saling mensupport di dalamnya. Jari manis menjadi sebuah simbol bahwa seorang pemimpin akan sampai pada puncak produktivitas tertingginya apabila dia senantiasa menghadirkan cinta kasih dan perhatian terbaik kepada teamnya.
Jari Kelingking
Jari Kelingking menggambarkan tentang “knowledge dan skill.” Seorang leader harus memiliki segudang kompetensi dalam menjalankan aktivitas kepemimpinanya. Dia harus menjadi orang pertama yang paham terhadap semua rencana dan cara eksekusi setiap program yang ada di organisasinya.
Seorang pemimpin wajib memiliki keahlian dan kefasihan dalam menyusun strategi, dia adalah orang yang paling paham terhadap peta kompetisi yang sedang terjadi dan analisa “trend” yang akan terjadi di masa yang akan datang.
“Knowledge dan Skill” bagi seorang pemimpin akan membantunya dalam membuat keputusan terhadap setiap peluang dan risiko yang ada, juga akan membantunya dalam mengelola seluruh sumber daya yang ada dalam binsisnya dan membantunya untuk terus memiliki kemampuan beradaptasi terhadap perubahan situasi dan kondisi yang cepat berubah.
Kelima jari tangan kita memberikan banyak pelajaran, bahwa untuk menjadi seorang leader yang baik kita cukup mendalami filosofi pada kelima jari kita. Di bawah seorang pemimpin yang baik dan cakap sebuah organisasi akan bisa bertumbuh dan membesar secara eksponensial.
Di bawah pemimpin yang cakap dan baik sebuah organisasi akan mampu melahirkan banyak aktivitas berdampak yang bisa dirasakan manfaatnya. Dan di bawah pemimpin keluarga yang cakap dan baik sebuah rumah tangga akan melahirkan generasi terbaik untuk bangsa dan negara. Jadilah pemimpin terbaik di manapun kita berada dengan mendalami filosofi lima jari yang ada di tangan kita.(*)
