MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Pengembangan kampung tematik di lakukan di wilayah Kelurahan Polehan dengan Kampung Quran Wijaya Kusuma. Kampung ini mengembangkam program pendalaman Alquran, khususnya pada generasi muda.
Hal ini diapresiasi Wali Kota Malang Drs H Sutiaji, saat menghadiri Tabligh Akbar dan Tausiah Kampung Quran Wijaya Kusuma dengan tema Pentingnya Belajar Alquran untuk Kesejahteraan dan Ketahanan Warga di Jalan Kalimosodo I Kelurahan Polehan Kota Malang, Minggu (15/1). Kampung Quran Wijaya Kusuma berdiri Agustus 2022 lalu ini juga menjajaki kerjasama lintas sektor, institusi pendidikan dan juga pondok pesantren untuk menggaungkan Gerbang atau Gerakan Membangun.
“Tentu negara dan daerah harus hadir disini. Insiatif warga seperti ini harus didukung. Seperti penunjang infrastruktur dan sebagainya kami akan support karena tujuannya sangat baik, bisa jadi ikon wisata religi,” jelas Sutiaji.
Dijelaskannya, berbagai program yang dijalankan pengurus kampung tersebut memberikan banyak manfaat positif. Seperti membuat sebanyak 70 kelas belajar Alquran yang diisi oleh pengajar pengajar Ponpes Tahsin dan Tahfidz Al Quran Nailun Hamam.
Pelaksanaan kegiatan pengajian yang rutin, hingga program Bursa Amal Soleh. Dan selama ini, katanya, semua dijalankan dengan dasar sukarela, swadaya dari warga warga setempat.
“Tadi ada permintaan penataan lingkungan, dibuatkan semacam gerbang ikonik sampai perbaikan jalannya. Insya Allah akan masuk dalam program (program kerja bidang infrastruktur pemda,red),” papar Sutiaji.
Selain memberikan dukungan penuh pemerintah, Sutiaji meminta warga kampung konsisten dan terus memiliki komitmen untuk terus mengembankan potensi Kampung Quran dengan maksimal. Seperti memgembangkan lebih pada pelayanan keagamaan masyarakat, pendidikan Quran anak anak dan lainnya.
“Karena ini luar biasa sekali. Bahkan untuk yang Bursa Amal tadi, siapapun bisa beri. Dan siapapun bisa ambil,” tegas orang nomor satu di Pemkot Kota Malang ini.
Sementara itu Pembina Ponpes Tahsin dan Tahfidz Al Quran Nailun Hamam M Burhan menjelaskan pihaknya menargetkan untuk membuka 150 kelas Alquran di tahun depan. Saat ini ada 70 kelas dibuka di Kampung Quran Wijaya Kusuma dan di TPQ binaan.
“Memang selama ini kita swadaya, kami perwakilan pengurus dari 3 masjid yang ada disini memang komitmen kuat untuk bisa mengembangkan ini. Atas dukungan dari pak wali dan jajarannya kami ucapkan terima kasih,” tegas Burhan.
Ia mengatakan beberapa kebutuhan seperti biaya operasional kelas dan pengajar, penataan lingkungan dan penataan akses memang sangat dibutuhkan. Bahkan ke depan akan ada program yang akan diwujudkan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang.
“Iya ada usul dan sempat komunikasi dengan Dikbud. Ingin berbagi ilmu ke anak-anak sekolah. Yang intinya lulus SD target nya bisa hafal 5 juz minimal,” tegas pria yang juga dosen Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Malang ini. (ica/aim)