spot_img
Monday, July 28, 2025
spot_img

Lestarikan Budaya, Gelar Wilujengan Suro di Ndalem Ngadiwidjayan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Kanjeng Pangeran (KP) Adipati Andrew Adiwidjaya

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Terus melestarikan tradisi dan kebudayaan Jawa. Di antaranya dengan rutin menggelar Wilujengan Suro 1959 di Ndalem Kadipaten Ngadiwidjayan, Sabtu (19/7) malam lalu. Hal ini dikedepankan pengusaha di Malang, Kanjeng Pangeran  (KP) Adipati Andrew Adiwidjaya yang selama puluhan tahun selalu  konsisten merawat dan melestarikan budaya Jawa.

“Kami bertekad akan terus melestarikan budaya Jawa yang begitu luhur. Kami juga merasa gembira karena rangkaian Wilujengan Suro 1959 telah berlangsung lancar dan khidmat,” urai Andrew, sapaan akrabnya, kepada Malang Posco Media, kemarin.

Ditambahkan,  dirinya setiap tahun memang selalu rutin melaksanakan Wilujengan Suro 1959  di

Ndalem Kadipaten Ngadiwidjayan yang terletak di Jalan Pasar Besar 159-163  Kota Malang.  Turut hadir dalam kegiatan ini GKR Timoer Rumbai yang merupakan putri tertua SIKS Paku Buwono XIII, KRA  Kresna Soesamto, para tokoh pelestari budaya, pengusaha dan berbagai kalangan masyarakat lainnya.

Malang Posco Media
SERAHKAN TUMPENG: Kanjeng Pangeran (KP) Adipati Andrew Adiwidjaya memotong tumpeng dan menyerahkan kepada GKR Timoer Rumbai yang merupakan putri tertua SIKS Paku Buwono XIII saat Wilujengan Suro 1959 di Ndalem Kadipaten Ngadiwidjayan, Sabtu (19/7) malam lalu.

“Untuk itu, kami  juga menyampaikan penghargaan dan  terima kasih sebesar besarnya kepada

GKR Timoer Rumbai dan keluarga besar dari Keraton Surakarta Hadiningrat yang berkenan  untuk hadir dalam peringatan kali ini. Juga kepada semua pihak lainnya yang  telah meluangkan waktu untuk hadir, ” paparnya.

Malang Posco Media

Pria ramah ini berharap,  melalui kegiatan Wilujengan Suro 1959 ini seluruh hadirin terus mendapatkan keberkahan, keamanan dan keselamatan untuk menjalani hidup ke depan.

“Mudah-mudahan ke depan kita  semua juga diberikan kelancaran rezeki oleh Tuhan yang Maha Esa.  Semoga kita  jangan sampai lupa pitutur luhur dari para leluhur, yang menuntun kita semua,”  pungkasnya. (nug/red/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img