MALANG POSCO MEDIA- MALANG- Sebanyak 131 pusaka dibersihkan dalam wujud melestarikan budaya warisan. Ini dilakukan Paguyuban Bawarsa Indonesia, Sabtu (12/8) Pendapa Bawarsa Karangploso Kabupaten Malang.
Kegiatan yang dinamakan Jamasan dan Sidhikara Pusaka ini ditujukan untuk merekonstruksi/mengulang budaya warisan leluhur orang Jawa.
Ini dijelaskan Mohammad Irfan Junaedi Ketua Pelaksana Jamasan dan Sidhikara Pusaka Bawarsa Paguyuban Bawarsa Indonesia.
“Selain untuk melestarikan apa yang leluhur lakukan sejak dulu. Ini juga bermaksud memberikan pengetahuan untuk generasi saat ini bahwa leluhur kami mempunyai adat yang adiluhur,” tegas Junaedi kepada Malang Posco Media, Selasa (15/8).
Ia mengungkapkan filosofi jamasan ini juga diibaratkan sebagai diri sendiri. Warga, sebagai manusia tidak lepas dari kesalahan yang sengaja atau tidak. Maka lewat acara tersebut (membersihkan diri) seseorang meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dijauhkan dari kesialan (sukerta).
Junaedi menambahkan pusaka yang dijamas sejumlah 131 pusaka. Proses Jamasan dilakukan melalui proses pertama lolosan yaitu melepas pusaka dari aksesoris nya (warangka dan yang lainnya). Selanjutnya dicuci (direndam dengan air kelapa, pace apabila terlalu berkarat/korosi).
“Kalau masih bersih bisa langsung dengan jeruk nipis ( atau sabun cuci piring dngn kandungan jeruk nipis) terus dibilas dengan air bersih, dilap dengan kain lembut selanjutnya diubub (dikeringkan dngn cara diasap dengan suhu menyesuaikan),” ungkapnya.
Kemudian Junaedi menyampaikan proses dilanjutkan dengan pemasangan kembali aksesoris. Untuk keris atau tombak sebelum masuk warangka bisa diberikan minyak supaya tidak mudah karatan atau korosi.
Junaedi menyatakan bahwa kegiatan itu rutin dilakukan setiap tahun. Untuk kegiatan resmi yang lain yang dilakukan diantaranya sarasehan/diskusi dilakukan 2 kali dalam satu bulan. (ica/jon)