MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Para pemuda Kota Batu semakin kreatif. Itu dibuktikan dengan adanya inisiatif anak-anak muda yang tergabung dalam LetsPlay Indonesia yang berkantor di Jl. Kaliwatu, Desa Bumiaji, Kec. Bumiaji, Kota Batu.
Empat anak muda tersebut adalah Anggara Jaya Wardhana (Co Founder and Director), Arif Bawono Suryo (Co Founder and Project Manager), Darmawan Rahanggara (Co Founder and Head of PR) dan Ismatud Dinayah (Co Founder and Project Manager).
Diceritakan oleh Anggara Jaya Wardhana yang merupakan arek mBatu ini, bahwa dunia game saat ini sudah menjadi teman baru bagi semua lapisan masyarakat. Baik anak muda hingga kalangan orang tua.
“Melihat kondisi tersebut kami kemudian berinisiatif untuk mendirikan LetsPlay Indonesia. Namun dengan tujuan mengarahkan bermain games sambil belajar,” ujar Angga kepada Malang Posco Media.
Lewat LetsPlay Indonesia kami ingin mengajak semua kalangan belajar menjadi jauh lebih menyenangkan dan mengurangi stres melalui games yang dibuat. Baik games secara fisik ataupun games melalui aplikasi.
“Selain itu yang jadi perhatian kami, games (aplikasi.red) lebih banyak berdampak negatif pagi para pemainnya. Sehingga melalui LetsPlay Indonesia kami ingin mengubah dampak negatif tersebut melalui metode pembelajaran yang disebut game based yang menggunakan permainan untuk mempelajari banyak hal baru seperti keterampilan yang berguna dan pengetahuan baru,” terangnya.
Selain itu, Kota Batu sebagai destinasi wisata, menurutnya bisa mengkolaborasikan games menjadi sebuah tools untuk dimasukkan dalam dunia learning. Seperti diketahui, dunia games adalah dunia simulasi yang diciptakan untuk menggambar dunia sebenarnya.
“Dari hal itulah kemudian kami berpikir bahwa sebenarnya dunia games bisa digunakan sebagai tempat edukasi,” terang Trainer Kali Watu Rafting ini.
Ia mencontohkan seperti game monopoli mengajarkan kita menjadi seorang pengusaha. Di mana saat bermain monopoli orang akan belajar menjadi seorang pengusaha dan bereksperimen untuk mengambil keputusan. Sehingga dari situlah mereka berempat membentuk LestPlay Indonesia.
“Dari situlah melalui LetsPlay Indonesia dengan konsep pembelajaran yang menyenangkan dan menyasar entitas bisnis yang menghadirkan program pembelajaran yang berbeda dengan lainnya. Karena selama ini konsep pembelajaran (training.red) masih classical atau orang hanya duduk di ruangan dan mendengarkan materi. Padahal konsep klasik tersebut tidak efektif karena pengetahuan atau motivasi didapat peserta hanya 20-30 persen,” terangnya.
Tapi sebaliknya, ketika sebuah training dilakukan melalui pembelajaran game, maka konsep akan terbalik. Yang mana seorang akan belajar tidak dimulai dengan teori terlebih dahulu, tapi diajarkan dengan simulasi dan dilanjutkan dengan pengambilan keputusan. Itu protokolnya.
“Jadi mereka secara tidak langsung sudah belajar saat proses. Baru setelahnya para peserta atau gamers yang bermain, baik yang kalah atau yang menang saling menceritakan experience mereka. Karena setiap pemain memiliki pengalaman dan cara yang berbeda saat bermain. Dari situ mereka akan saling belajar dan tingkat pembelajaran akan lebih maksimal,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq mengapresiasi hadirnya LetsPlay Indonesia di Kota Batu. Sehingga hal tersebut bisa menjadi pilihan wisatawan yang berlibur ke Kota Batu yang memanfaatkan pembelajaran melalui games.
“Atas kreatifitas tersebut Disparta memberikan Penghargaan Batu Tourism Award kepada 18 lembaga yang bergerak sebagai Insan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Kota Batu. Salah satunya adalah LetsPlay Indonesia,” paparnya.
LersPlay Indonesia mendapat penghargaan kategori pengembangan permainan. Pihaknya berharap dengan adanya pengembangan permainan (games.red) di Kota Batu akan semakin memperkaya pilihan wisatawan yang ingin bermain, berlibur sambari belajar. (adv/eri)