MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – No Money Politics, No Black Campaign, No Hoax, No Sara jadi pesan yang terus didengung-dengungkan oleh Bawaslu Kota Batu menjelang Pilkada Kota Batu yang jatuh pada 27 November 2024.
Pesan tersebut disampaikan pada sekitar 1.500 peserta yang hadir dalam acara “Colour Fun Run 2024” bertema “Ran Over To Supervise 2024 Regional Election” yang digelar Bawaslu Kota Batu di Lapangan Sidomulyo Kecamatan Batu, Minggu (8/9) kemarin.
Ketua Bawaslu Kota Batu Supriyanto mengatakan bahwa kegiatan Colour Fun Run ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Pilkada serentak 2024, khususnya dari kalangan pemilih pemula dan milenial. Selain itu untuk memperkenalkan proses Pemilu.
“Serta melalui keseruan ini kami ingin mendorong generasi muda untuk turut mengawasi Pemilu secara aktif dan cerdas. Kami ingin mereka memilih berdasarkan visi dan misi calon kepala daerah, bukan karena politik uang,” ujar Supriyanto.
Ia menegaskan bahwa pemilihan acara lari warna (Color Run) dipilih khusus untuk menarik minat generasi muda. “Anak-anak muda perlu kegiatan yang menyenangkan dan enerjik. Itulah mengapa kami memilih format fun run di alam terbuka, agar mereka bisa lebih terlibat aktif dalam sosialisasi pemilu,” jelasnya.
Supriyanto juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam pengawasan pemilu, sesuai dengan moto Bawaslu yakni “Bersama rakyat, awasi pemilu; bersama Bawaslu, tegakkan keadilan pemilu.” Pesan ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan lembaga pengawas dalam menciptakan pemilu yang jujur, adil, dan bersih.
“Dengan antusiasme tinggi dari para peserta, Colour Fun Run 2024 diharapkan menjadi langkah awal yang kuat dalam menggerakkan kesadaran generasi muda Kota Batu untuk turut serta mengawasi jalannya Pilkada serentak 2024 dengan penuh tanggung jawab,” harapnya.
Acara ini menyuguhkan berbagai hiburan, seperti zumba, colour party, serta penampilan musik dari Eternal dan Tahu Brontak. Peserta juga disuguhi berbagai doorprize menarik setelah menempuh rute 5 km yang melintasi kawasan Desa Sidomulyo dan Gunungsari.
Ditambahkan oleh Koordinator Divisi Hukum Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Kota Batu Yogi Eka Chalid, mengacu dalam pemetaan kerawanan berdasarkan lndeks Kerawanan Pemilu (lKP) Pemilu Tahun 2024 ada beberapa potensi kerawanan dalam Pilkada Kota Batu 2024.
Ia mencontohkan beberapa kasus dalam Pemilu 2024 lalu di antaranya ujaran kebencian di Kecamatan Bumiaji, politik uang di Kecamatan Batu dan kampanye di luar jadwal di Kecamatan Bumiaji.
Berdasarkan hasil Pemetaan Kerawanan tersebut di atas. Maka upaya taktis yang dilakukan oleh Bawaslu Kota Batu secara singkat penguatan kapasitas bagi jajaran pengawas Pemilu melalui supervisi dan monitoring secara intensif.
“Kemudian kami mengoptimalkan koordinasi bersama antara pengawas dan penyelenggara Pemilu serta sentra Gakkumdu melalui kegiatan rapat koordinasi. Baik rakor teknis, rapat kerja teknis dan sosialisasi bersama sehingga diperoleh kesepahaman dan kesamaan persepsi,” bebernya.
Memberikan imbauan setiap tahapan dan sub tahapan kepada peserta Pemilihan dan Pemangku Kepentingan lain seperti Pemerintah Daerah, ASN/TNI/POLRI sebagai salah satu pencegahan pelanggaran dan sengketa. Selain surat, imbauan dapat dipublikasi melalui Website dan Media Sosial
Selanjutnya memperluas cakupan pengawasan partisipatif kepada masyarakat dan memfokuskan diseminasi informasi pada tema-tema tertentu seperti anti politik uang, lawan politisasi SARA, hoax dan ujaran kebencian.
Pihaknya juga mengoptimalkan keberadaan Pojok Pengawasan, Posko Aduan Pemilihan, dan Patroli Pengawasan Pemilihan. Serta mengintensifkan roadshow ke Peserta Pemilihan sebagai wadah diseminasi informasi dan komunikasi terkait pengawasan pemilihan. “Kami juga melakukan permohonan pendampingan kepada Sentra Gakkumdu pada setiap penanganan pelanggaran dan penyelesaian sengketa (di luar TP Pemilu),” imbuhnya. (eri/lim)