Malang Posco Media, Sidoarjo – Upaya menciptakan budaya berkendara yang aman dan bertanggung jawab terus digencarkan oleh PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM Honda Jatim) melalui program pembinaan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) Honda. Salah satu bentuk konkretnya adalah kegiatan edukasi safety riding yang aktif dilaksanakan oleh sekolah-sekolah binaan MPM Honda Jatim di berbagai wilayah Jawa Timur.
Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman dasar tentang keselamatan berkendara kepada para siswa, sekaligus membentuk karakter pelajar yang siap menjadi pelopor keselamatan lalu lintas di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Dalam edukasi yang dilakukan, siswa mendapatkan pembekalan mengenai teknik dasar berkendara yang aman, pemahaman etika berlalu lintas, serta pentingnya menggunakan perlengkapan keselamatan. Materi disampaikan oleh instruktur safety riding MPM Honda Jatim yang telah tersertifikasi, dengan pendekatan yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh pelajar.

“Melalui sekolah binaan ini, kami ingin membekali siswa tidak hanya dengan keahlian teknis otomotif, tetapi juga pemahaman tentang pentingnya keselamatan dalam berkendara. Edukasi ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mencetak generasi pelajar yang memiliki kepedulian terhadap keselamatan diri dan orang lain di jalan. Dengan semangat Sinergi Bagi Negeri, kami berharap sinergi ini dapat melahirkan perubahan positif yang nyata di lingkungan sekolah dan masyarakat,” ujar Marketing Communication & Development Division Head MPM Honda Jatim, Suhari.
Edukasi safety riding ini juga sejalan dengan kampanye nasional Honda #Cari_Aman, yang mengajak generasi muda untuk selalu mengutamakan keselamatan saat berkendara, tanpa melupakan gaya dan ekspresi diri. Melalui program ini, siswa didorong untuk menjadi agen perubahan yang menyebarkan semangat keselamatan di lingkungan sekitar mereka.

MPM Honda Jatim berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan program pembinaan ini ke lebih banyak sekolah di wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur, sebagai bentuk kontribusi nyata dalam menumbuhkan kesadaran berlalu lintas sejak dini. (*/nda)