spot_img
Friday, April 26, 2024
spot_img

Libatkan Lintas Sektor Susun Renstra Kota Malang 2024-2026

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang mulai menyusun dengan seksama Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah Tahun 2024-2026. Penyusunan itu melibatkan perangkat daerah lintas sektor, stakeholder masing-masing perangkat daerah untuk mendalami isu-isu strategis pembangunan Kota Malang.

Dalam Forum Penyusunan Renstra Kota Malang Tahun 2024-2026 di Hotel Atria, Senin (30/1) kemarin, Bappeda Kota Malang mengajak seluruh perangkat daerah menelaah atau melakukan breakdown isu-isu strategis untuk menjadi rencana implementasi yang efektif. Kepala Bappeda Kota Malang Dwi Rahayu SH MHum menjelaskan Renstra perangkat daerah tahun 2024-2026 merupakan pedoman penyusunan renja (rencana kerja) perangkat daerah untuk 3 tahun mendatang yang harus sudah disiapkan saat ini.

KERJA CEPAT: Kepala Bappeda Kota Malang Dwi Rahayu berlari cepat dalam penyusunan Renstra perangkat daerah tahun 2024-2026 sesuai dengan Instruksi Mendagri

“Maka dari itu Renstra ini harus disusun secara responsive, adaptif, kolaboratif, dan partisipatif. Sehingga dapat menyelesaikan permasalahan dan isu yang berkembang di masyarakat,” jelas Dwi sapaan akrab Kepala Bappeda Kota Malang ini.

Dijelaskannya pula penyusunan Renstra perangkat daerah tahun 2024-2026 juga merupakan instruksi pemerintah pusat tertuang dalam Instruksi Mendagri No 52 Tahun 2022. Yakni berkaitan dengan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah bagi daerah dengan masa jabatan kepala daerah berakhir di tahun ini.

STRATEGIS: Isu-isu strategis seperti banjir dan kemacetan disampaikan Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Fathol Arifin sebagai permasalahan yang pencarian solusinya harus diawali dengan perencanaan matang

Ia menambahkan penyusunan Renstra melibatkan seluruh perencana di seluruh perangkat daerah di Pemkot Malang. Mengajak pula mitra-mitra kerja perangkat daerah, penyusunan renstra ini diharapkan memiliki outcome maupun output yang efektif bagi pembangunan daerah.

“Penyusunan renstra harus memperhatikan program prioritas nasional, evaluasi capaian tujuan Renstra sebelumnya di 2022, hingga isu-isu strategis  Kota Malang,” tegas Dwi.

PAPARAN: Kabid Rendalev Bappeda Kota Malang Diana Emandra Dewi memaparkan tujuan pelaksanaan renstra perangkat daerah sebagai bentuk perencanaan Pemkot Malang untuk pembangunan 2024-2026.

Setidaknya ada 9 isu strategis yang menjadi patokan penyusunan renstra perangkat daerah. Diantaranya meningkatkan masyarakat terdidik berkarakter, meningkatnya kualitas taraf kesehatan masyarakat, meningkatnya kualitas perlindungan sosial dan daya beli masyarakat, meningkatnya pemberdayaan masyarakat, meningkatnya penegakan perda, meningkatkan tata kelola pemerintahan, meningkatkan kualitas manajemen ASN dan meningkatkan tata kelola pemerintahan berbasis elektronik.

Turut hadir memberi paparan Ketua Komisi C DPRD Kota Malang M Fathol Arifin menyampaikan beberapa isu pembangunan yang perlu diperhatikan dalam penyusunan renstra perangkat daerah 2024-2026.

KERJASAMA: Tidak hanya direncanakan Bappeda Kota Malang, seluruh perangkat daerah dilibatkan dalam penyusunan Renstra untuk memberikan masukan.

“Isu infratsruktur masih menjadi yang utama untuk terus diperhatikan. Kita tahu masalah seperti banjir sampai sekarang masih belum maksimal penyelesaiannya. Perencanaan matan dari perangkat daerah terkait sangat penting,” tegas Fathol.

ia menambahkan perencanaan matang dapat diarahkan pada kerjasama dan koordinasi dengan pihak lain. Terutama mengatasi masalah klasik seperti banjir dan kemacetan.

“Misal bangun pasar, lalu bangun sudetan di Jalan Soekarno Hatta agar tidak banjir terus. Itu kan APBD kita ndak mampu. Perlu direncanakan dengan matang, diusulkan ke provinsi atau pusat dan sebagainya. Maka dari itu momen ini memag sangat penting, supaya 3 tahun ke depan bisa jalan dan terealisasi,” pungkas Fathol. (ica/aim)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img