MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemerintah Kota Malang terus berupaya menggenjot pendapatan asli daerah (PAD) untuk kemandirian fiskal. Melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang, telah menargetkan PAD untuk triwulan kedua ini bisa mencapai kisaran Rp 223 miliar. Angka itu lebih besar dibandingkan capaian PAD triwulan pertama kemarin, sebesar Rp 106 miliar.
Kepala Bapenda Kota Malang Handi Priyanto mengatakan, besaran target triwulan kedua itu memang layak ditentukan demikian dan optimis bisa tercapai. Betapa tidak, sejak awal triwulan kedua atau bulan kemarin, pendapatannya menunjukkan tren yang cukup positif. Sejak awal triwulan kedua hingga akhir bulan kemarin tercatat telah menghasilkan Rp 153 miliar. Sudah lebih besar dibandingkan triwulan pertama.
“Jika di prosentase, setoran itu sudah mencapai 25 persen dari target PAD triwulan dua yang sebesar Rp223.150.000.000 itu,” ujar Handi, kemarin.
Lebih jauh, Handi lantas merinci, dari capaian tersebut paling banyak pendapatan berasal dari Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan pajak restoran. Setelah itu baru pajak lain seperti Pajak Bumi Bangunan, Pajak Reklame, pajak air taanah dan seterusnya.
“Setoran dari BPHTB itu paling tinggi sebesar Rp 55.908.292.842 dan setelah itu ada pajak restoran yang menjadi peringkat dua sebesar Rp 28.538.392.543,” sebut Handi.
Libur panjang saat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah kali ini dipastikan Handi akan turut mempengaruhi peningkatan setoran pajak. Pasalnya, diprediksi banyak orang datang mudik dan berlibur di Kota Malang. Sehingga tentunya bakal menambah tingkat kunjungan di hotel atau restoran. Meski begitu, Handi tidak merinci berapa persen prediksi kenaikan setoran pajak imbas dari libur lebaran itu.
“Tidak perlu diestimasi karena ada alat e-Tax kami akan mencatat secara real time pajak yang masuk nantinya,” tegasnya. (ian/aim)