MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Penipuan sewa di vila dan homestay di Kota Wisata Batu (KWB) semakin marak. Beberapa bulan lalu ada dua wisatawan menjadi korban penipuan sewa vila dan homestay di KWB. Tak ayal hal tersebut tidak hanya membuat wisatawan merugi, namun juga berdampak buruk pada agen-agen vila yang ada di Kota Batu.
Salah satu korban adalah anggota Paguyuban Marketing Home Stay dan Villa Wisata Kota Batu bernama Ahmad Muhaimin. Sebagai agen vila, ia sangat dirugikan karena adanya penipuan sewa vila oleh orang tidak bertanggung jawab.
Dari kasus tersebut, Ahmad menghimbau agar wisatawan yang akan booking vila di Kota Batu harus berhati-hati. Karena banyak modus yang digunakan para penipu dengan memanfaatkan kelengahan penyewa karena tergiur dengan harga murah.
“Dari pengalaman saya modus operandi para penipu adalah mengambil foto dan video villa serta bukti transfer yang saya posting di akun Instagram. Dari situ penipu tersebut mengklaim sebagai milik mereka untuk menipu calon penyewa,” ujar Ahmad kepada Malang Posco Media.
Tidak hanya itu, penipu biasanya membuat akun para marketing villa asal Kota Batu. Untuk itu Ahmad berpesan agar wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Batu untuk lebih berhati-hati ketika akan menyewa vila atau homestay.
“Selain itu wisatawan agar tidak tergiur dengan sewa vila harga murah di bawah pasar. Kami juga berharap costumer atau calon pelanggan untuk lebih teliti sebelum melakukan booking, terutama saat musim libur Nataru. Setidaknya calon customer sebaiknya melakukan video call langsung marketing di lokasi villa sebelum membayar DP dan meminta KTP marketing vila agar tidak tertipu,” terangnya.
Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata berpesan agar masyarakat atau wisatawan selalu waspada terhadap modus penipuan sewa vila melalui akun media sosial. Salah satu indikasi penipuan yang kerap terjadi adalah korban diminta membayar uang muka atau biaya penuh untuk vila yang tidak ada.
“Guna menghindari aksi penipuan tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Antara lain cek ulasan dan testimony, pastikan untuk memeriksa ulasan dari tamu-tamu sebelumnya. Jika vila atau penyedia jasa tidak memiliki ulasan yang jelas, hal ini bisa menjadi tanda peringatan,” ungkapnya.
Kemudian penyewa harus verifikasi akun penyedia di IG atau platform lainnya yang menawarkan jasa sewa vila. Akun-akun resmi biasanya memiliki informasi kontak yang jelas dan bisa diverifikasi. Serta gunakan platform resmi yang telah terpercaya, seperti situs booking online resmi atau agen properti lokal yang memiliki reputasi baik.
“Bila perlu lakukan kroscek secara langsung ke lokasi dan jangan tergiur penawaran harga yang jauh di bawah standar pasar karena sering kali merupakan taktik penipuan. Pastikan untuk membandingkan harga sewa dengan vila lain di sekitar lokasi,” pungkasnya.(eri/lim)