
Horeeeee, libur telah tibaaa, hatiku gembiraaaa…. Buat anak-anak terasa gembira sekali, sedangkan buat bapak ibunya mulai sedikit terasa gundah. Mulai dari dikit-dikit minta makan dan bermain, mengeluh bosan seharian dirumah, hingga membuat rumah menjadi lebih porak poranda. Apakah ini yang para ayah bunda rasakan? Hihihihi

Ritual sebelum libur akhir semester selalu diakhiri dengan pengambilan rapor oleh orang tua di sekolah. Jaman saya sekolah dulu rapor diberikan dalam bentuk fisik seperti buku yang mana buku tersebut akan digunakan secara terus menerus hingga kelulusan. Sedangkan jaman Zirco dulu sekolah dimana 5 tahun lalu, rapor sudah berbentuk lembaran kertas yang dimasukkan ke folder map. Kalau sekarang kira-kira bagaimana ya bentuk rapor?
Acara kelulusan juga menjadi hal spesial. Untuk generasi 90an awal acara kelulusan diisi dengan liburan sekolah bersama. Namun entah mulai tahun berapa sekarang kelulusan identik dengan “wisuda”. Dulu prosesi wisuda menggunakan toga hanya untuk tingkat universitas. Sekarang dari anak umur 5 tahun pun sudah mengenal wisuda. Semoga gak bosen wisuda aja mereka gen alpha ini ya, hehe….

Bagaimana dengan tradisi akhir semester dan kelulusan di Portugal?
Rata-rata sekolah di Portugal tidak mengadakan acara wisuda resmi penuh keruwetan. Ada acara namun dibuat simple, mendekorasi sekolah dengan ala kadarnya. Pada umumnya mereka akan membuat acara “party” di sekolah. Murid memakai dress atau jas pada acara tersebut serta orang tua turut hadir. Tujuan utama party berisi sambutan dari pihak sekolah, pidato dari perwakilan siswa, dan makan bersama.

Sekolah Zirco mengadakan acara International / Cultural Day di hari terakhir masuk sekolah. Setiap orang tua dianjurkan untuk membawa makanan dari negara asal sebagai “tiket masuk” acara. Saya sudah menyiapkan Martabak Telur dan Terang Bulan (Martabak Manis). Nanti di akhir acara semua stakeholder sekolah bisa mencicipi menu dari berbagai negara. Ide yang menarik, sekolah cukup menyiapkan minum dan peralatan makan. Sedangkan makanan sudah dibawa oleh semua orang tua.

Namun acara tahun ini sedikit berbeda dengan 2 tahun lalu. Sebelumnya acara Cultural Day diadakan hanya untuk murid Primary School (murid SD). Namun sekarang harus digabung dengan murid Secondary (murid SMP dan SMA). Sehingga sedih sekali tidak ada penampilan spesial dari murid primary. Padahal Zirco senang sekali untuk pentas akhir tahun. Huhuhu…
Pada hari terakhir sekolah ini rapor Zirco juga belum dibagikan. Tidak ada jadwal khusus pembagian rapor karena semua akan dikirimkan melalui email. Hanya berbentuk PDF yang berisi grade setiap mata pelajaran dan juga ada komentar dari masing-masing guru yang mengajar di mata pelajaran tersebut. Total untuk Zirco yang sudah duduk di kelas 4 ada 11 mata pelajaran.
Sebelum acara Cultural Day berlangsung ternyata pihak sekolah Secondary mengadakan wisuda juga. Murid tetap memakai seragam, kemudian mengenakan jubah dan topi toga. Hanya dipanggil di panggung kecil kemudian 10 menit setelah dipanggil mereka melepas jubah dan topinya tadi. Sedangkan sekolah Internasional lainnya acara kelulusan ini berupa party, tidak mengenakan atribut jubah toga seperti di sekolah Zirco.
Berbeda dengan sekolah Zygmund, sekolah membuat acara party meriah untuk makan bersama dan performance dari murid di setiap level. Oh ya, makan bersama ini bayar yaaa, bukan gratis disiapkan oleh pihak sekolah. Lhooo, kok bisaaaa??

Bulan Juni di Portugal merupakan bulan festival sarden. Sarden bakar merupakan salah satu makanan khas di Portugal. Namun menurut lidah jawa si sarden ini juga gak begitu spesial sih rasanya, karena cuma dibumbui garam lada. Hahahaha. Acara ini diadakan malam hari mulai pukul 18.30 – 23.00 WEST (Western European Summer Time). Murid telah diinstruksikan memakai dresscode warna tertentu karena mau tampil di atas panggung.
Sekolah meminta kepada orang tua untuk membawa beberapa barang bekas yang masih layak pakai. Kalau ingin menyumbang barang baru juga tidak masalah. Nantinya barang ini akan dibuat undian. Barang yang bernilai tinggi cenderung diberikan nomor urut awal seperti 1 – 10. Seperti doorprize hadiah utama. Untuk bisa mendapatkan undian ini, ortu atau murid membeli karcis lotre seharga 25 cent atau Rp 5.000. Bebas mau beli sebanyak apa karcis lotre ini. Kami coba membeli 2 karcis. Saat mengambil undian, Zygmund dan Zirco mendapatkan buku dan satu cangkir teh kecil. Seruuu, tahun depan mau beli banyak karcis lotre kata Zirco.

Selain itu ortu diminta untuk mendonasikan makanan untuk dijual pada acara ini. Saya membawa Martabak Telur lagi, bisa sekalian buatnya karena acara sekolah DoubleZ cuma selisih 1 hari. Uniknya, apabila saya ingin makan Martabak Telur itu, saya harus membelinya. Hahaha. Karena tadi niatnya adalah untuk di donasikan dijual. Sekolah juga menjual berbagai makanan seperti sandwich sarden bakar, burger, hotdog, minuman kaleng, cocktail, es krim dan bir. Apakah di Indonesia ada acara serupa seperti ini di sekolah anak?

Akhir bulan Juni ditutup dengan long weekend. Sudah banyak orang tua mengambil cuti untuk bisa lebih menikmati waktu bersama dengan keluarga tercinta. Libur sekolah identik dengan waktunya liburan keluar kota. Sepertinya pengeluaran saat anak libur tuh semakin bertambah. Iyaa atau iyaaa bangeet moms?? Selamat memasuki summer holiday….. Di Indonesia libur 1 bulan, di Eropa libur 2 bulan. Sudah siapkah mental dan fisik mommies untuk menghadapi anak-anak 24 jam full? Semangat para mom and dad!!! Happy holiday semuanya. OPP.