MALANG POSCO MEDIA-Puluhan model berjalan di panggung catwalk yang dibuat di Main Hall Lantai 2 MCC Kota Malang, Rabu (15/10) kemarin. Mereka menggunakan fashion berbahan utama denim alias jeans, yang dihasilkan dari limbah teksil alias pakaian bekas.
Dengan tema fashion Upcycled Fashion in Style, desainer diajak menyukseskan dengan membuat karya mode berkelanjutan. Itu demi mengurangi limbah dari produk fashion di Kota Malang.
Upcycled Fashion in Style ini adalah kegiatan yang diinisiasi Tim Penggerak PKK Kota Malang yang diketuai Hanik Andriani. Menggandeng Falasifa Indonesia, puluhan fashion designer dari lima kecamatan di Kota Malang juga turut serta.
“Kegiatan ini kami mengapresiasi karya-karya fashion designer di Kota Malang. Ini kaitannya juga banyaknya limbah tekstil yang ada,” kata Hanik Andriani.
Dia mengatakan, Tim Penggerak PKK mencoba mengakomodir kreativitas dari fashion designer yang tujuannya positif. Bukan hanya dari sisa karya fashion, tapi juga dari limbah fashion atau pakaian yang sudah tidak lagi dipakai.
“Contohnya yang saya pakai, dari celana berbahan denim. Semakin lama, semakin terlihat bagus, apalagi dibarengi dengan kreasi dari designer,” bebernya.
Istri Wali Kota Malang Wahyu Hidayat ini menuturkan, Upcycled Fashion in Style dengan karya-karyanya juga sebagai upaya pelestarian lingkungan. Ini sesuai pula dengan 10 program pokok atau dasabakti unggulan Pemkot Malang.
“Tentunya kami sudah keliling ke wilayah-wilayah di lima kecamatan, melakukan sosialisasi terkait fashion in style ini,” tambahnya.
Sementara itu, Owner Falasifa Indonesia Rima Zuraida mengatakan Upcycled Fashion in Style ini mempromosikan mode berkelanjutan dengan menggunakan bahan-bahan yang sudah ada dan diubah menjadi produk fashion yang unik dan stylish.
“Acaranya ada talkshow, fashion show, yang menampilkan karya desainer dan menggunakan teknik upcycling,” paparnya.
Dia menuturkan, dari acara tersebut diharapkan meninngkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mode berkelanjutan dan mengurangi limbah fashion. Selain tentunya bisa menjadi platform bagi desainer untuk menunjukkan kreativitas dan inovasi dalam menggunakan bahan-bahan yang sudah ada.
“Di sini desainer fashion yang ingin menunjukkan karya-karya upcycled bisa menunjukkan karyanya.
Kemudian ada juga model yang ingin mempromosikan gaya hidup berkelanjutan, seperti adanya siswi SMK Tata Busana yang ingin melihat dan belajar tentang mode berkelanjutan,” urainya.
Selain itu, menurut Rima ada pula komunitas fashion yang ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang upcycling.
“Selain pastinya ibu-ibu PKK Kota Malang sebagai penyelenggara acara yang mendapatkan input tentang fashion Upcycled,” tambah dia.
Sedangkan terkait pilihan tema denim dinilai sebagai salah satu bahan fashion yang paling banyak digunakan saat ini. Kemudian, denim memiliki dampak lingkungan yang signifikan dan mudah diubah menjadi produk baru dengan menggunakan teknik upcycling.
“Denim memiliki tekstur dan kekuatan yang baik, membuatnya ideal untuk di-upcycle menjadi produk fashion yang unik dan stylish,” pungkas dia. (ley/van)