.
Friday, December 13, 2024

Lingkar Sosial Indonesia,  Tiap Kelurahan Harus Punya Posyandu Disabilitas

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Berdirinya Posyandu Disabilitas pertama di Kota Malang, tepatnya di Kelurahan Polehan, menjadi angin segar bagi kalangan penyandang disabilitas di Kota Malang. Betapa tidak, berbagai layanan seperti fisioterapi, terapi wicara, terapi okupasi, konseling hingga parenting yang sebelumnya berbayar di fasilitas kesehatan, bisa diakses secara gratis di Posyandu Disabilitas yang bekerjasama dengan Linksos (Lingkar Sosial Indonesia), organisasi sosial yang peduli terhadap disabilitas.

Pembina Linksos Ken Kertaning Tyas mengatakan, setelah beroperasionalnya Posyandu Disabilitas di Kelurahan Polehan pada awal tahun 2023 nanti, selanjutnya bakal dibuka lagi Posyandu Disabilitas di kelurahan lain.

“Sesuai rencana strategis Linksos, saat ini kami tengah mendorong adanya regulasi, agar Posyandu Disabilitas wajib ada di seluruh desa atau kelurahan di Indonesia. Khususnya dalam lingkup Kota Malang, hal ini pun juga akan kami upayakan setelah di Kelurahan Polehan, Posyandu Disabilitas juga akan kami bentuk di kelurahan lainnya,” tegas Ken, sapaannya kepada Malang Posco Media, Senin (12/12) kemarin.

Ken mengatakan, dengan adanya regulasi itu, maka harapannya tiap kelurahan bisa ada Posyandu Disabilitas. Namun ketika belum ada regulasi, ia mengupayakan tetap menambah keberadaan Posyandu Disabilitas.

“Teknisnya tentu bekerja sama dengan pihak kelurahan, warga disabilitas dan puskesmas setempat,” tukasnya.

Ken mengungkap, hal pokok yang kini sedang intensi dilakukan adalah berkoordinasi dengan dinas terkait. Diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Bappeda Kota Malang. Khususnya koordinasi dengan Bappeda soal Posyandu Disabilitas maka Ken menegaskan pihaknya bahkan telah menyampaikan dalam dua kali kesempatan.

“Pertama, dalam Musrenbang Tanggungjawab Sosial Perusahaan (TSP) beberapa hari lalu. Kedua di kegiatan pembukaan Posyandu Disabilitas di Kelurahan Polehan,” sebutnya.

“Alhamdulillah, respon Bappeda Kota Malang sangat baik. Teknisnya usulan pembiayaan Posyandu Disabilitas akan dianggarkan melalui usulan Musrenbang Kelurahan,” sambung Ken.

Nantinya ketika makin banyak Posyandu Disabilitas, Ken menginginkan kualitas kesehatan para disabilitas bisa lebih meningkat. Tidak hanya itu, kualitas SDM dan ekonomi juga bisa terangkat karena dalam posyandu disabilitas juga nantinya diberikan pemberdayaan usaha kreatif.

“Harapannya sederhana, semoga Kota Malang bisa turut menjadi pelopor pengembangan Posyandu Disabilitas. Sebagai mitra aktif pembangunan di Kota Malang, kami sebagai kelompok masyarakat siap berkontribusi,” tutup Ken. (ian/nug)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img