MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Performa lini belakang Arema FC di musim 2022/2023 tak setangguh musim sebelumnya. Hanya kebobolan 25 gol saat kompetisi digelar dengan sistem bubble, musim ini Tim Singo Edan dibobol sampai 40 kali. Tak pelak, catatan tersebut patut menjadi sorotan tim pelatih untuk menyusun skuad di musim depan.
Sejatinya, komposisi empat bek utama Arema FC tak berubah. Bek kanan mengandalkan Rizky Dwi Febrianto, lalu dua stoper Sergio Silva dan Bagas Adi Nugroho, serta bek kiri sekaligus kapten tim Alfarizi adalah pilihan utama. Nama-nama di atas absen ketika mengalami cedera atau skorsing akibat akumulasi kartu kuning.
Hal ini menunjukkan bila Arema FC sangat mengandalkan empat pemain tersebut. Pemain seperti Achmad Figo Ramadani, Andik Rendika Rama dan Ikhfanul Alam, harus mengantre di bench untuk mendapatkan kesempatan bermain. Sementara, Syaeful Anwar full absen karena menjalani pemulihan pascaoperasi lutut yang didapatkannya di Piala Presiden 2022.
Berdasarkan statistik, tim pelatih mulai berani membongkar pasang komposisi lini belakang di putaran kedua, ketika I Putu Gede Swi Santoso dan Joko Susilo memimpin Alfarizi dkk di posisi kepelatihan.
Debutan di Liga 1, yakni Bayu Aji dan Joko Susilo mendapatkan kesempatan bermain. Dengan kondisi demikian, Arema FC pun terlihat kehabisan bensin. Mulai dari pemain absen karena akumulasi kartu, cedera atau fisik tidak fit, menjadi risiko yang mesti diterima.
Pelatih Arema FC Joko Susilo menyebutkan saat akhir musim pemainnya banyak yang dalam kondisi tidak fit. Hal itu menjadi bagian laporan tim pelatih kepada manajemen sehingga bisa mempersiapkan komposisi tim lebih baik di musim depan.
Pemain seperti Sergio Silva tak bisa bermain dalam empat laga terakhir. Bek kanan Rizky Dwi pun beberapa kali diturunkan dari bench. “Pemain kami tidak dalam kondisi yang baik dan banyak pemain kami juga cedera. Itu menyusahkan kami (tim pelatih),” paparnya.
Meskipun tak menyebut secara spesifik posisi, ia menyampaikan bila tim Arema FC yang dia latih di seperempat akhir perjalanan kompetisi 2022/2023 tak cukup ideal untuk mengarungi kompetisi musim berikutnya. Tidak ideal tersebut bukan saja pada sisi komposisi, namun juga pada sisi fisik yang menurun drastis.
“Jelas tim ini tidak cukup untuk mengarungi kompetisi musim depan. Baik secara teknis, taktik, fisik kemudian kedalaman tim,” tandasnya. (ley/bua)