MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Upaya dalam berbenah juga datang dari sektor barisan pertahanan Arema FC. Hal ini menjawab atas dua kekalahan Johan Alfairizi dkk, di lanjutan BRI Super League 2025/2026. Gagalnya anak asuh Marcos Santos mendapatkan poin di dua laga kandang, tak lepas beberapa catatan di lini belakang Singo Edan yang kurang solid.
Legiun asing Singo Edan, Odivan Koerich menyebutkan, bahwa saat 45 menit awal, Arema FC bisa tampil solid. Namun, menjelang akhir pertandingan beberapa kali bek Singo Edan sering kehilangan fokus yang berujung gol dari tim lawan.
“Kami saat bermain di babak pertama, saya merasa tim luar biasa. Namun, kondisi tiba-tiba sulit setelahnya. Para pemain kami, agak kurang fokus, dan terjadi miskomunikasi yang berujung gol,” ujarnya.
Pemain berusia 24 tahun ini menjelaskan, bahwa hilangnya konsentrasi sesaat para pemain, biasanya karena terlalu sering memainkan bola di belakang. Ia mengatakan, bahwa saat gol Persib, Arema sempat salah melakukan umpan, yang kemudian berubah menjadi serangan balik.
“Setelah itu, passing dari lawan membuat para pemain goyah. Akibatnya, kami kurang fokus dan terjadi gol. Dan kelemahan ini, dilihat oleh para pemain lawan,” ujarnya.
Odivan mengatakan, tentu hal ini tidak akan dibiarkan terus berlanjut. Apalagi, pertandingan selanjutnya, Arema harus keluar kandang. Menghadapi Faqih Maulana, dkk, dikandangnya, membuat Singo Edan harus memiliki gebrakan strategi yang lebih jitu.
Tak hanya mengandalkan permainan perorangan, Arema dituntut untuk bisa bermain lebih kolektif. Sehingga alur bola yang dikuasai oleh Arema, bisa dikonversi menjadi gol dengan pergerakan yang efektif.
“Kami akan fokus, kerja keras kembali saat berlatih. Memperbaiki kesalahan dan kekurangan tim, tentunya kami juga ingin dan berusaha agar Arema lebih baik ke depannya,” pungkas bek asal Brasil, itu. (rex/jon)