Wednesday, September 3, 2025
spot_img

“Lintrik”: Film Baru Angkat Budaya Banyuwangi dan Pesan Keluarga

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, BANYUWANGI – Dunia perfilman Tanah Air kembali diramaikan dengan hadirnya film Lintrik. Karya ini memadukan budaya Banyuwangi, drama keluarga, hingga sentuhan horor, dengan pesan moral tentang pentingnya menjaga keutuhan keluarga. Film ini diproduseri oleh Asye Berty Saulina Siregar, sosok yang dikenal peduli terhadap pelestarian budaya dan nilai-nilai keluarga.

Mengambil latar keindahan alam dan tradisi Banyuwangi, Lintrik menghadirkan sinematografi memukau. Lokasi syuting seperti Hutan Gombel dan rumah berarsitektur khas dipilih tidak hanya untuk memperkuat nuansa budaya, tetapi juga diharapkan mampu menarik wisatawan ke Banyuwangi.

“Aspek budaya kami hadirkan sebagai pintu masuk untuk menyampaikan pesan moral. Film ini mengingatkan tentang bahaya egoisme dan praktik lintrik yang merugikan. Di era digital, privasi dan nilai keluarga harus lebih dijaga,” ungkap Asye dalam Meet and Greet di NSC Banyuwangi, Selasa (2/9).

Film ini mengisahkan sebuah keluarga yang dilanda konflik akibat egoisme anggota-anggotanya. Pertengkaran dan perbedaan pendapat membuat hubungan renggang, namun pada akhirnya ada upaya memperbaiki keadaan. Lewat alur itu, Lintrik menekankan pentingnya keluarga sebagai fondasi utama dalam kehidupan.

“Ketika keluarga kuat, kita akan lebih mudah menghadapi tantangan. Orang tua juga harus lebih waspada, karena pengaruh lingkungan dan zaman sangat besar bagi anak-anak,” tambah Asye.

Selain menyoroti isu keluarga, film ini juga mengangkat praktik lintrik, tradisi yang masih ada di Banyuwangi. Dalam film, lintrik ditampilkan bukan hanya sekadar pelet, tetapi juga simbol dari sikap egois yang bisa menghancurkan kehidupan.

Asye mengaku terinspirasi dari kekayaan budaya Nusantara. Sebelumnya ia juga terlibat dalam film yang mengangkat budaya Sumatera Utara dan Sulawesi Utara. “Saya percaya setiap daerah punya keunikan. Lewat film, kita bisa melestarikan sekaligus memperkenalkan budaya lokal ke khalayak luas,” ujarnya.

Film Lintrik pun diharapkan bisa menjadi tontonan sekaligus tuntunan. “Kami ingin menghadirkan hiburan, tapi juga memberikan edukasi. Semoga masyarakat bisa mengambil pesan moralnya, sekaligus makin mencintai budaya daerah,” pungkas Asye. (aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img