MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Proyek rehabilitasi sarana prasarana sejumlah SD Negeri di Kabupaten Malang rawan kecurangan. Gubernur Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jatim, Zuhdy Achmady saat dikonfirmasi menyebut temuannya memang baru dugaan awal. Namun ia mewanti-wanti agar tidak ada korupsi.
“Kami investigasi dari LPSE, lalu dikembangkan sendiri. Maka ketemu range biayanya. Dari situ, kita tahu bahwa proyek itu patut diduga bermasalah,” katanya. Dikatakan Didik, sapaan akrabnya, pengerjaan proyek pada sekolah dengan nilai yang relatif tak besar, namun banyak rawan kecurangan.
“Sangat rawan penyimpangan dan patut diduga diselewengkan oleh oknum dinas maupun pihak lain yang terlibat,” imbuhnya kemarin. Penyelidikan Kejari Kabupaten Malang sendiri, masih tersendat pada belum adanya tim ahli untuk melakukan penghitungan. Penelusuran Malang Posco Media, rata-rata rehabilitasi itu dilakukan selama dua bulan.
Seperti di SDN 04 Panggungrejo Kepanjen. Papan plakat yang menunjukkan pembangunan rehabilitasi terpasang di area sekolah. Plakat itu bertuliskan Rehabilitasi Sarana Prasarana Gedung SDN 04 Panggungrejo Kepanien Tahun Anggaran 2023, dengan biaya Rp 147,9 juta, dan sebagai pelaksana CV Sina Harkati.
Pengerjaannya dilakukan jangka waktu 60 hari. Konsultan Perencana yang ditunjuk diketahui CV Global Presisi, sedangkan Konsultan Pengawas yakni CV. Mega Galaksi Konsulindo. “Kalau rehabnya sudah selesai tahun lalu,” ujar seorang guru sembari menunjuk papan plakat data tersebut.
Menurut pantauan di lokasi, tidak banyak perubahan pada gedung yang diperbaiki. Sayang, pihak sekolah yang ditemui juga tidak berkenan memberikan penjelasan. Di SDN 01 Permanu Pakisaji juga ditemukan hal serupa. Diketahui gedung pembelajaran atau ruang kelas di bagian tengah telah mendapatkan perbaikan.
Tampak terpasang pintu hingga atap bangunan baru. Sedangkan di sisi lain masih merupakan bangunan lama dan ditemukan sejumlah kerusakan ringan. Menurut salah satu wali murid yang ditemui di sekitar sekolah, gedung SDN 01 Permanu memang telah dilakukan perbaikan pada tahun 2023 lalu. Utamanya pada ruang kelas.
“Memang ada perbaikan, kalau tidak salah tiga bulan lalu sebelum akhir tahun. Selesai sebulan sebelum tahun baru kayaknya,” ungkap wali tersebut yang tak berkenan namanya disebutkan. Kepala SDN 01 Permanu, Ester Dwi belum mau memberikan keterangan hingga berita ini ditulis. (tyo/mar)