Pada masa usia dini, perkembangan kognitif dan sosial pada anak terjadi dengan sangat pesat. Pada usia ini, anak-anak cenderung mengembangkan keterampilan dasar yang penting untuk keberhasilan belajar di masa depan. Dua keterampilan yang sangat penting untuk dikembangkan pada anak usia dini adalah literasi dan numerisasi. Literasi dan numerisasi bukan hanya merupakan keterampilan akademik, tetapi juga keterampilan dasar yang mendukung kemampuan anak dalam kehidupan sehari-hari.
Literasi mengacu pada kemampuan anak pada kegiatan membaca, menulis, serta berkomunikasi secara efektif. Pada anak usia dini, literasi berkaitan dengan pengenalan bahasa lisan dan tulisan, serta kemampuan untuk memahami dan mengekspresikan diri. Literasi tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga melibatkan keterampilan berbicara, mendengarkan, dan berpikir kritis.Pada usia dini, literasi lebih difokuskan pada pengenalan huruf, suara, dan kata-kata, serta membangun dasar keterampilan berbahasa yang lebih kompleks.
Strategi Meningkatkan Literasi
Meningkatkan literasi pada usia dini bisa dilakukan dengan banyak cara. Membaca buku bersama anak setiap hari, dengan memilih buku yang sesuai dengan usia mereka. Mengajak anak berbicara tentang apa yang mereka lihat dan alami. Memperkenalkan huruf dan angka secara visual dan lisan melalui permainan atau aktivitas yang menyenangkan.
Bisa juga dengan mengajak anak membaca kartu huruf, kartu kata, kartu kalimat sederhana dan membaca simbol-simbol yang ada di lingkungan sekitar. Mendorong anak untuk menciptakan cerita mereka sendiri atau menggambar dan menceritakan kisah berdasarkan gambar. Menggunakan teknologi dengan bijak, seperti aplikasi membaca dan menulis yang menyenangkan dan mendidik.
Numerisasi pada Anak Usia Dini
Numerisasi adalah proses pengenalan dan pemahaman konsep-konsep Matematika dasar, seperti angka, pola, urutan, dan hubungan antar objek. Pada anak usia dini, numerisasi mencakup pengenalan terhadap angka serta konsep-konsep Matematika yang sederhana yang dapat membantu anak mengembangkan keterampilan berpikir logis, memecahkan masalah, dan memahami dunia di sekitar mereka.
Proses numerisasi ini sangat penting karena dasar-dasar Matematika yang dipelajari di usia dini akan mempengaruhi kemampuan anak dalam mempelajari matematika lebih lanjut di masa depan.
Tujuan numerisasi pada anak usia dini adalah untuk mengenalkan anak pada konsep-konsep Matematika dasar yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari. Serta membantu mereka membangun keterampilan dasar yang akan digunakan dalam aktivitas akademik dan kehidupan mereka.
Pada anak usia dini, numerisasi tidak hanya mencakup pengenalan angka, tetapi juga melibatkan pemahaman berbagai konsep dasar Matematika yang sederhana. Beberapa aspek penting numerisasi pada anak usia dini antara lain: Pengenalan Angka dan Penghitungan, Pengenalan Pola, Urutan dan Peringkat, Pengelompokan dan Kategorisasi, serta Pengukuran dan Ukuran.
Beberapa pendekatan dan aktivitas yang dapat membantu anak-anak meningkatkan keterampilan numerisasi mereka. Pertama, Menggunakan mainan edukatif seperti balok bangunan, puzzle angka, atau alat peraga matematika lainnya.Kedua, Mengajak anak menghitung dalam kehidupan sehari-hari. Seperti menghitung langkah kaki dan saat belanja.
Ketiga, Mengenalkan pola dan urutan. Keempat, Menggunakan buku bergambar dengan tema Matematika. Kelima, Permainan Matematika interaktif. Seperti aplikasi edukasi yang mengharuskan anak untuk menghitung atau menyusun benda berdasarkan kategori tertentu.
Numerisasi pada anak usia dini memberikan banyak manfaat yang akan dirasakan sepanjang hidup anak. Antara lain: Pertama, Mengembangkan kemampuan berpikir logis dan kritis. Kedua, Meningkatkan keterampilan pemecahan masalah.Ketiga, Membangun dasar Matematika untuk pembelajaran di masa depan. Keempat, Meningkatkan kemampuan sosial dan kolaborasi.
Perkembangan Anak
Literasi dan numerisasi tidak hanya berdiri sendiri, tetapi saling melengkapi dalam perkembangan anak. Literasi membantu anak mengembangkan kemampuan bahasa yang dibutuhkan untuk berkomunikasi tentang konsep-konsep matematika. Sementara numerisasi memberikan anak keterampilan dasar yang akan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, ketika anak belajar membaca cerita, mereka tidak hanya meningkatkan keterampilan literasi, tetapi juga mempelajari urutan, angka, dan pola yang digunakan dalam cerita tersebut. Begitu pula, saat anak bermain dengan angka atau menghitung benda, mereka mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan memahami konsep dasar Matematika yang akan bermanfaat di masa depan.
Dengan memberikan kesempatan yang banyak bagi anak untuk belajar melalui permainan, interaksi, dan eksplorasi, orang tua dan pendidik dapat membantu anak mengembangkan kedua kemampuan ini secara optimal.
Literasi dan numerisasi adalah fondasi penting bagi perkembangan anak usia dini. Kedua keterampilan ini saling mendukung dan memainkan peran yang sangat besar dalam mempersiapkan anak untuk menghadapi tantangan akademik dan kehidupan di masa depan. Melalui pendekatan yang menyenangkan dan berbasis pengalaman, orang tua dan pendidik dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan literasi dan numerisasi secara bersamaan, yang pada akhirnya akan mendukung kesuksesan mereka di sekolah dan kehidupan sehari-hari.(*)