.
Friday, November 8, 2024

Lokasi Berubah, Cita Rasa Tetap Menggoyang Lidah

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, Malang – Cita rasa Soto Kambing Eks Pasar Dinoyo yang sudah berjualan selama kurang lebih 40 tahun pantang diragukan lagi. Meski sempat berpindah tempat, konsumen tetap kuliner yang kini berada di Jl. Bunga Vinolia, Jatimulyo. Lowokwaru, Kota Malang ini tidak ikut berpindah ke lain rasa. Mereka tetap loyal dan setia menikmati soto kambing tersebut.

Sukarni, sosok wanita di balik bumbu racikan soto kambing yang tetap bertahan hingga saat ini. Sukarni merintis usaha sotonya sejak 40 tahun yang lalu. Awalnya, ia mendirikan usaha tersebut di Pasar Dinoyo, Malang. Usaha tersebeut berjalan 30 tahun hingga saat terjadi renovasi pasar, Sukarni harus rela memindahkan warung soto kambing miliknya.

- Advertisement -

“Saya dulu sudah berjualan soto selama 30 tahun di Pasar Dinoyo. Awalnya memang di sana, lalu ada pembangunan jadi saya memang harus pindah. Kalau dihitung di tempat baru ini sudah ada 10 tahun, jadi total kurang lebih ada 40 tahun saya berjualan soto kambing,” Ujarnya.

Setiap harinya ia berjualan mulai dari pukul 09.30 pagi sampai habis dagangannya. Dalam sehari, Sukarni bisa menghabiskan 100an mangkok soto jika sedang ramai. Saat sepi, biasanya hanya sampai 80 mangkok saja dalam sehari. Ia menyampaikan bahwa setiap hari menghabiskan 10 kg daging kambing.

“Dalam sehari saya tetap habis daging kambing 8-10 kg untuk sekali membuat soto,” tuturnya.

Dalam menjalankan usaha soto kambing miliknya, Sukarni dibantu oleh sang adik yang bernama Siti Aminah. Mereka hanya focus berjualan satu menu saja, yakni soto kambing. Warung mereka hanya menambahkan beberapa jeroan goreng sebagai lauk tambahan.

“Tidak ada tambahan menu, dari dulu hanya soto kambing ini menunya, biar tidak ribet juga. Cuma ada tambahan beberapa lauk seperti jeroan goreng jika memang ingin tambah,” ungkap Siti Aminah.

Sukarni menambahkan bahwa meski sudah pindah, pelanggan setianya tetap datang mencari. Peminat soto kambing miliknya rata-rata adalah pengunjung dan penjual di pasar Dinoyo yang dulu dan juga mahasiswa. Ia menegaskan tidak mencoba mengurangi bumbu atau menurunkan kualitas. Ia tetap berusaha menjaga rasa soto kambing yang dulu hingga sampai saat ini, agar tetap diminati pelanggannya.

“kalau yang datang memang kebanyakan mahasiswa sama pelanggan dulu di tempat lama. Mereka bilang sampai saat ini rasanya tidak pernah berubah. Saya memang menjaga betul, meskipun harga naik, yang penting rasa tidak ikut berubah,” terangnya.

Soto Kambing Eks Pasar Dinoyo ini memiliki  proses penyajian yang berbeda sehingga memiliki cita rasa yang luar biasa. Api kecil dalam tungku dibiarkan selalu menyala menggunakan kayu bakar agar rasa soto tetap dalam kondisi yang sempurna alias tidak berubah. Daging kambing yang dimasak juga tidak memberikan aroma amis khas kambing serta tekstur alot, malah cenderung tidak berbau dan sangat lembut. (mp1/ley)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img