MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Lima Kwartir Ranting (Kwarran) yang ada di Kota Malang kembali dipertemukan untuk berkompetisi dalam hal keterampilan dan kreatifitas. Yakni pada Lomba Kwarran Unggul yang dibuka pada Sabtu (12/10).

Lomba Kwarran Unggul ini dibuka dengan Lomba Karnaval yang mengusung tema budaya Indonesia. Alhasil, seluruh anggota dari tiap Kwarran tampil mengenakan kostum daerah yang begitu menarik perhatian. Pembukaan Lomba Kwarran Unggul itu dibuka dan diapresiasi langsung oleh Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Malang Baihaqi.
“Ini sudah tahun keempat, luar biasa keberlanjutannya. Salah satunya untuk membuat mereka makin solid, adalah diselenggarakan dengan acara Lomba Kwarran Unggul. Dirangkai tadi ada juga Lomba Karnaval dengan mengangkat nilai nilai budaya. Ini luar biasa karena Pramuka ini pengawal terdepan untuk menjaga NKRI,” tegas Baihaqi.
Acara seperti ini, kata Baihaqi, memang harus terus dikuatkan. Sebab, selain Lomba Karnaval, masih banyak kegiatan yang dilakukan oleh anggota Pramuka selama dua hari pelaksanaan Lomba Kwarran Unggul ini. Baihaqi yakin, acara yang dilakukan secara istiqomah atau konsisten ini bisa memberi manfaat yang besar
“Harapan kami Pramuka makin solid, karena sudah tidak diragukan lagi sumbangsihnya Pramuka ini kepada Kota Malang,” harap dia.
Ketua Kwarcab Kota Malang Heri Sunarko menambahkan, selain Lomba Karnaval, ratusan anggota Pramuka dari lima Kwarran di Kota Malang ini juga akan mengikuti Lomba Tapak Kemah, Battle Cooking, Joged Komando dan Lomba Pentas Seni. Pemenangnya diumumkan pada hari terakhir, Hari Minggu besok.
“Tujuan acara ini, adalah mensinergikan kegiatan Kwarran dengan program kegiatan Kwarcab. Sehingga tidak ada benturan kegiatan, jadi kegiatan Kwarcab diperkuat di Kwarran. Selama ini berjalan baik, ini dibuktikan dengan LPJ dana hibah kami tercepat dan terbaik dari seluruh penerima dana hibah,” beber Heri.
Kemudian tujuan lain, adalah memperkuat Kwarran sebagai basic kegiatan di tingkat kecamatan dengan gugus depan. Lalu tujuan ketiga, yakni menyatukan antar Kwarran agar tidak hidup terkotak kotak, dan hidup bersama dalam satu bingkai Kwarcab Kota Malang.
“Dan nyatanya memang rukun. Sudah kami buktikan dan selama ini tidak pernah ada cerai berai. Maka ketika ada Permendikbud No.12 Tahun 2024, itu tidak mempan, tidak berjalan di Kota Malang karena basic kami sudah kuat,” tuturnya.
Dengan kata lain, kesempatan ini menjadi momen untuk menyatukan hati dan persaudaraan antar anggota Pramuka, sekaligus menciptakan generasi bangsa yang berkarakter. “Kami berharap Kwarcab Kota Malang bisa sesuai jargonnya; Melesat, Mbois Ilakes,” tutup dia. (ian/nug)