MALANG POSCO MEDIA, SEMARANG- Pemkab Malang memborong penghargaan lomba Program Bangga Kencana tahun 2024. Ada empat penghargaan yang diterima. Yakni Juara 1 Kampung KB Tingkat Nasional (Regional 1 Katagori Kabupaten) untuk Kampung KB Jaya Manunggal, Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung.
Lalu, Juara 1 Role Model TPMB (Tempat Praktik Mandiri Bidan) dalam pelayanan KB Tingkat Nasional (Regional 1 Katagori Non DTPK) untuk TPMB Kartini Dusun Pandansari, Desa Pandanrejo, Wagir dan Juara Harapan 3 Dashat Tingkat Nasional (Katagori Keluarga Beresiko Stunting) kepada Rosha Nofitasari, Kampung KB Berseri, Desa Bunutwetan, Pakis.
Terakhir, penghargaan Dharma Karya Kencana diberikan untuk Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Malang, Aniswati Aziz, SE, M.Si. Dia dianggap berprestasi dan komitmen serta memiliki peran aktif dalam program Bangga Kencana serta percepatan penurunan stunting.
Empat penghargaan tersebut diserahkan langsung Kepala BKKBN RI, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) pada acara Peringatan ke-31 Hari Keluarga Nasional di Hotel Tentrem, Jalan Gajahmada, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (27/6).
Kepada Malang Posco Media, Pj Sekda Kabupaten Malang, Nurman Ramdansyah mengaku bangga dengan perolehan penghargaan ini. “Penghargaan ini tidak boleh menjadikan seseorang jumawa. Sebaliknya, penghargaan ini menjadi motivasi seluruh perangkat daerah untuk bekerja lebih profesional dan memberikan pelayanan lebih baik,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Dinas PPKB Kabupaten Malang, Aniswaty Aziz, SE, M.Si. “Kegiatan rangkatan Peringatan ke 31 Hari Keluarga Nasional dimulai Rabu (26/6) sampai dengan Sabtu (29/6). Puncaknya akan dihadiri bapak Presiden RI Joko Widodo,” ungkapnya. Kepala Desa Senggreng, Sumberpucung, Rendyta Witrayani Setiawan mengaku bangga atas penghargaan yang diraih desanya.
Desa Senggreng meraih Juara 1 Kampung KB Tingkat Nasional (Regional 1 Katagori Kabupaten) untuk Kampung KB Jaya Manunggal. Dia mengatakan prestasi tersebut sebagai bukti bahwa program yang dikerjakan Pemdes Senggreng untuk menciptakan lingkungan keluarga berkualitas, suah berjalan.
“Setidaknya ini menunjukkan bahwa program kami bukan hanya dibentuk saat ada gelaran ini saja. Karena tentu penilaian yang dilakukan tidak hanya dalam satu kali waktu saja,” ujar Rendyta. Wanita ini menegaskan, penghargaan tersebut tidak membuatnya berpuas diri. Sebab, ia menilai program yang sudah dirancang tentu harus terus digulirkan.
“Dan harus berkelanjutan, untuk mendung program pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045. Tentu dibutuhkan semua pihak. Tidak terkecuali dari lingkungan Pemdes Senggreng sebagai kepanjangtanganan Pemerintah Daerah di lingkungan tingkat desa,” tandasnya. (ira/mar)