MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Peringatan Hari Lahir Pancasila di Kota Malang tahun 2025 berlangsung unik dan inspiratif. Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) Malang bersama sejumlah mitra menggagas cara berbeda untuk menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi muda, melalui Lomba Public Speaking yang digelar di Malang Town Square (Matos), Minggu (1/6) kemarin.
Puluhan siswa sekolah dasar (SD) dari berbagai sekolah turut ambil bagian dalam lomba yang berlangsung meriah sejak pagi hingga sore hari. Ketua pelaksana sekaligus Sekretaris Jenderal FKAUB Kota Malang, Pendeta David Tobing mengatakan lomba ini merupakan upaya konkret menanamkan semangat pluralisme dan nasionalisme sejak dini.
“Kami ingin anak-anak SD sudah mulai punya karakter berjiwa Pancasila. Banyak kasus yang terjadi sebelumnya, dari bullying, persekusi, bahkan yang tragis, seperti kasus pembunuhan di SD karena beda agama. Harapannya, di Bhumi Arema ini hal seperti itu tidak terjadi,” ujarnya.
Lomba ini terbagi menjadi dua kategori: Kategori A untuk siswa kelas 1–3 SD dan Kategori B untuk siswa kelas 4–6 SD. Masing-masing peserta diminta menyampaikan pidato singkat bertema nilai-nilai Pancasila, toleransi, dan cinta tanah air di hadapan juri dan penonton umum.
Kegiatan berlangsung mulai pukul 10.30 hingga 16.00 WIB, dan ditutup dengan doa lintas agama serta penyerahan trofi bagi para pemenang.
Menurutnya, antusiasme peserta dan dukungan penuh dari para orang tua menunjukkan bahwa nilai kebangsaan masih sangat relevan untuk ditanamkan dalam dunia pendidikan dasar.
“Melalui media sosial dan jaringan FKAUB, kegiatan ini bisa teresonansi ke daerah lain. Rekan-rekan di luar kota bahkan di tingkat provinsi bisa terinspirasi. Kami berharap lomba seperti ini bisa jadi gerakan nasional menanamkan semangat Pancasila di kalangan anak-anak,” tambahnya.
Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh pelajar dan pendamping, tapi juga didukung oleh tokoh lintas agama, masyarakat, dan dunia pendidikan di Kota Malang. Dukungan datang dari berbagai pihak seperti MPD, UMM, Pemerintah Kota Malang, serta anggota legislatif seperti Anggota DPR RI Andreas Eddy Susetyo dan Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita.
“Kalau anak sejak dini sudah paham dan bangga dengan Pancasila, maka kita punya harapan besar Indonesia ke depan jadi lebih kuat, lebih toleran, dan lebih bersatu dalam keberagaman,” tutup David. (rex/aim)