MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Sebagai Sekolah Penggerak, TK Islam Terpadu Robbani Singosari terus meningkatkan kualitas pendidikannya dengan mengikuti Lomba Penilaian Sekolah Penggerak.
Kehadiran Tim Juri yang berasal dari jajaran pengawas dan penilik dari pemerintah Kabupaten Malang ini digelar pada Rabu, (6/11) kemarin, dan merupakan sebuah momen penting bagi TK Islam Terpadu Robbani yang sudah dikenal sebagai Sekolah Penggerak sejak tahun 2023.
Kepala TK Islam Terpadu Robbani Singosari, Susiani, S.Psi, menyampaikan, dalam penilaian tersebut, tim juri memverifikasi data antara dokumen yang ada di sekolah dengan video pengimbasan sekolah penggerak yang telah ter upload.
Beberapa dokumen yang dinilai yakni KSP (Kurikulum Satuan Pendidikan), RPP Intrakurikuler, modul projek kokurikuler (pembelajaran P5) beserta asesmen yang menyertai, Keaktifan komunitas belajar intra sekolah yakni SK Guru, Jadwal kombel dan pelaksanaan kombel intra NGOPI MANIS (Ngobrol program IKM Menggali Aspirasi dan Inspirasi), surat keterangan dan sertifikat terbitan PMM, Rapor Pendidikan dan RKT serta RKAS, penataan ragam main loose part di kelas-kelas, Penggunaan Dana BOSKIN.
“Tujuan dari Lomba Penilaian Sekolah Penggerak ini adalah untuk menilai dan mengidentifikasi sekolah-sekolah yang telah menerapkan prinsip-prinsip pendidikan berkualitas yang berfokus pada pengembangan karakter, peningkatan kualitas pembelajaran, dan kesiapan dalam menghadapi tantangan pendidikan yang lebih baik,” ujarnya.
Ia berharap, dengan keikutsertaan lomba ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan. Sehingga bisa mendorong sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang diberikan kepada siswa.
Selain itu, Sekolah Penggerak diharapkan tidak hanya mengajarkan materi akademis, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan karakter siswa. “Dengan adanya lomba ini, diharapkan sekolah dapat lebih fokus pada inovasi dalam pembelajaran yang berbasis pada kebutuhan siswa dan perkembangan dunia pendidikan,” imbuhnya.
Lomba tersebut mendorong implementasi Kurikulum Merdeka dengan menekankan pembelajaran yang lebih fleksibel, mandiri, dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa, dengan tujuan untuk menilai sejauh mana sekolah telah mengimplementasikan kurikulum ini secara efektif, dengan menilai pendekatan yang lebih personalisasi dan berbasis pada minat serta potensi peserta didik.
Selain itu, lomba itu diharapkan dapat membangun mekanisme feedback dari siswa, orang tua, dan guru untuk mengetahui area yang perlu ditingkatkan dan mencari solusi bersama. “Dengan langkah-langkah tersebut, TK Islam Terpadu Robbani dapat melaksanakan tindak lanjut yang produktif dan berkelanjutan setelah penilaian lomba Sekolah Penggerak, guna menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan mendukung perkembangan siswa secara maksimal,” pungkasnya. (hud/udi)