Sidang Senat Semester Ganjil Tahun Akademik 2024-2025, ITSK RS. dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya
MALANG POSCO MEDA, MALANG- Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITSK) RS. dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya kembali menghasilkan karya nyata berupa lulusan unggul dan kompeten. Sebanyak 488 wisudawan dikukuhkan dalam acara Sidang Senat Semester Ganjil Tahun Akademik 2024-2025. Acara ini digelar di Hotel Grand Mercure, Sabtu (3/5).
Disaksikan langsung oleh Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat (Puskesad). Turut hadir Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VII Jawa Timur. Dalam Sidang Senat Terbuka kali ini, ITSK RS. dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya mengukuhkan lulusan dari Progam Vokasi dan Sarjana. Pada momentum ini juga dilaksanakan Pelantikan Profesi Bidan. Prosesi ini juga diikuti wisudawan secara daring. Acara berlangsung khidmat dengan disaksikan orang tua wisudawan.
Rektor ITSK RS. dr. Soepraoen Kesdam V/Brawijaya, Kolonel (Purn). Prof (hons). Arief Efendi, SH (Adv), S.Kes., S.Kep., Ners., MM., M.Kes mengatakan acara pengukuhan ini menjadi momentum untuk merayakan pencapaian luar biasa dari wisudawan yang berhasil menyelesaikan studi. Namun kata dia, ini tidak hanya perayaan, tetapi awal perjalan baru dalam kehidupan mereka. Tantangan kedepan semakin komplek, semakin berat. Terlebih bangsa ini akan menghadapi bonus demografi. “Peluang emas ini jika dimanfaatkan dengan baik dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi negara dan akan menjadikan Indonesia emas tahun 2045,” katanya.

Arief menuturkan, bonus demografi bisa jadi seperti dua sisi mata uang, satu sisi merupakan peluang dan menjadi potensi bangsa yang bisa meningkatkan pendapatan domestik bruto. Namun di sisi lain, bonus demografi membawa tantangan tersendiri, khususnya dalam penyediaan lapangan kerja. “Kalau semakin sempit penyerapan tenaga kerja, bonus demografi bukan merupakan berkah demografi, tapi menjadikan bencana demografi. Dan muaranya menjadikan beban keluarga, masyarakat, dan bangsa,” terangnya.
Rektor menegaskan, para lulusan tahun tersebut adalah generasi yang akan mengisi dan memanfaatkan bonus demografi. Mereka adalah masa depan bangsa. Karena itu mereka harus siap menghadapi tantangan yang ada, termasuk dalam hal bersaing di dunia kerja yang semakin dinamis dan komplek. Sekat-sekat antar negara dalam berbagai aspek mulai terbuka. Perdagangan, pergerakan sosial, dan transaksi sosial termasuk pemanfaatan sumber daya manusia.
Menurutnya, saat ini dunia kerja tidak hanya membutuhkan orang-orang yang cerdas secara akademis, tetapi juga mereka yang memiliki keterampilan khusus, kreativitas, dan kemampuan bahasa yang tinggi. Teknologi yang terus berkembang, industri yang terus berubah, membutuhkan tenaga kerja kreatif.

“Maka saya mengingatkan kepada civitas akademika ITSK RS. dr. Soepraoen dan para wisudawan agar terus mengasah keterampilan sesuai kebutuhan pasar. Asah wawasan internasional. Laksanakan tridharma perguruan tinggi, pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kapuskesad Brigjen TNI dr. Bima Wisnu Nugraha, Sp,THT., M.Kes., M.A.R.S mengimbau agar lulusan ITSK RS. dr. Soepraoen tidak berhenti belajar. Prosesi wisuda bukan akhir untuk mereka menuntut ilmu. Karena itu, dia berharap para lulusan dapat menempuh pendidikan yang lebih tinggi lagi. “Semoga kelulusan ini menjadi langkah terbaik untuk masa yang akan datang, yang akan mengantarkan anda pada kebahagiaan dan kesuksesan,” tuturnya.
Bima Wisnu Nugraha juga mengingatkan bahwa IPK bukan segala-galanya Ada satu faktor lain yang lebih menentukan, yakni softskill. Kecerdasan seseorang yang ditunjang dengan softskill akan mempermudah mereka dalam karir di dunia kerja.
“Kecerdasan itu tidak hanya hanya menyangkut IPK. Tetapi juga kemampuan dan keterampilan kita dalam berkomunikasi, kerjasama, kepemimpinan, manajemen waktu. problem solving, keterampilan organisasi, kemampuan beradaptasi dan sebagainya. Itu semua adalah soft skill yang akan menunjang kesuksesan anda,” tuturnya. (imm/sir/udi)
-Advertisement-.