.
Thursday, December 12, 2024

Luncurkan Buku Internasional di Swiss, Hermawan Kartajaya Adopsi Konsep Punokawan dan Pandawa

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Pakar pemasaran Indonesia, Hermawan Kartajaya, kembali menuangkan gagasannya dalam buku bertajuk “Entrepreneurial Marketing: Beyond Professionalism to Creativity, Leadership, and Sustainability’. Karya tulisnya yang kesebelas bersama Philip Kotler, The Father of Marketing, ini diluncurkan dalam Official International Launch yang digelar di World Intellectual Property Organization (WIPO), Jenewa, Swiss, Senin (20/3).
Dalam buku barunya tersebut, Founder & Chairman MarkPlus Corp ini mengadopsi konsep Punokawan dan Pandawa sebagai simbol-simbol kapabilitas baru yang berakar dari budaya Indonesia. Hal ini merupakan yang pertama dalam buku berskala internasional yang dijelaskan secara cukup terinci pada bagian apendiks buku Entrepreneurial Marketing tersebut. Dalam hal ini, Hermawan Kartajaya menyatakan sangat bangga dapat membawa sejumlah karakter mitos Indonesia tersebut mendunia di era digital ini.
“Setelah 25 tahun menulis buku bersama Philip Kotler, saya dapat membawa konsep Punokawan yang merupakan simbol mitos asal Indonesia ke kancah internasional. Buku ini membawa pendekatan entrepreneurial marketing untuk menjawab kondisi dinamis dari tahun ke tahun dan menjadi pendorong terhadap spirit Indonesia untuk bangkit dan memperjuangkan semangat Asia dalam lanskap global,” ujar Hermawan.
Bersama co-authors lainnya, yaitu Hooi Den Huan, Associate Professor of Marketing di Nanyang Business School dan Jacky Mussry, Deputy Chairman dan CEO MarkPlus, Inc., buku Entrepreneurial Marketing akan membuka kesempatan baru dalam dunia bisnis untuk mengadopsi pendekatan entrepreneurial marketing yang lebih kuat guna memastikan kesuksesan suatu perusahaan di masa depan dengan mengintegrasikan dikotomi dalam organisasi perusahaan secara lebih komprehensif.
Konsep generasi baru entrepreneurial marketing ini dapat membantu mengatasi fenomena marketing blind spots, misalnya, tidak terintegrasinya berbagai aspek seperti pemasaran dan keuangan, teknologi dan kemanusiaan, kreativitas dan produktivitas, dan sebagainya. Semua elemen krusial disatukan dalam Omnihouse Model dengan menempatkan aspek operasional sebagai pusatnya untuk memastikan apa yang menjadi tujuan pemasaran dapat dicapai sekaligus memastikan tuntutan hasil finansial juga tercapai, serta memastikan bahwa pengadopsian teknologi akan selalu berorientasi pada kemanusiaan.
Omnihouse Model terdiri dari dua klaster, yakni klaster entrepreneurial yang terdiri dari elemenelemen creativity, innovation, entrepreneurship, dan leadership (CI-EL) dan klaster professionalism yang terdiri dari elemen-elemen productivity, improvement, professionalism, dan management (PIPM). Masing-masing klaster dalam model tersebut disimbolkan oleh tokoh-tokoh Punokawan dan Pandawa. Representasi (CI-EL) terdapat dalam Punokawan:

  1. Creativity direpresentasikan oleh tokoh Bagong, dikenal sebagai pribadi yang memiliki kreativitas tinggi dan mampu memberikan ide-ide baru.
  2. Innovation direpresentasikan oleh tokoh Petruk, dikenal sebagai pribadi yang cepat tanggap dan memiliki kemampuan untuk berani berinovasi di berbagai situasi.
  3. Entrepreneurship direpresentasi oleh tokoh Gareng, dikenal sebagai pribadi yang dapat membuka kesempatan untuk masuk dalam dunia kewirausahaan.
  4. Leadership direpresentasikan oleh tokoh Semar, dikenal sebagai pribadi yang memiliki kebijaksanaan untuk memberikan nasihat sebagaimana sosok pemimpin bertindak dalam suatu kelompok.
    Selain itu, representasi PI-PM terdapat dalam Pandawa:
  5. Productivity direpresentasikan oleh tokoh Nakula dan Sadewa, dikenal sebagai dua pribadi dengan wawasan pengetahuan yang tinggi.
  6. Improvement direpresentasikan oleh tokoh Arjuna, dikenal sebagai pribadi yang konsisten dalam mengembangkan keterampilannya.
  7. Professionalism direpresentasikan oleh tokoh Bhima, dikenal sebagai pribadi dengan tekad besar untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sekaligus memimpin kelompoknya saat bertarung.
  8. Management direpresentasikan oleh tokoh Yudhistira yang jujur, adil, dan memiliki toleransi tinggi. Hal ini menjadikan pribadi Yudhistira sebagai pribadi yang selalu fokus ke depan dalam memberikan arahan dengan konsep manajemen agar tepat sasaran.
    Peluncuran buku Entrepreneurial Marketing juga akan diadakan dalam skala nasional di Tanah Air bersama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada 5 April 2023 mendatang. (nda)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img