MALANG POSCO MEDIA, MALANG – MA Al Irtiqo’ Malang kembali memperkuat komitmennya sebagai lembaga pendidikan berwawasan global dengan menerima kedatangan siswa internasional. Muhammad Hilmy (Nairin Amrit), asal Bangkok, Thailand secara resmi menjadi siswa MA Al Irtiqo’ Malang pada, Kamis (21/8) kemarin.
Saat tiba di Malang Ia disambut langsung oleh perwakilan yayasan sebelum dibawa ke lingkungan madrasah. Kedatangan Hilmy ini menjadi tonggak sejarah baru bagi MA Al Irtiqo’, setelah setahun sebelumnya sukses membimbing siswi asal Malaysia. Langkah ini menandai ekspansi berkelanjutan madrasah dalam menjaring pelajar lintas negara.
Kepala MA Al Irtiqo’ Malang Cindy Indra Amirul Fiqri, M.Pd., menegaskan bahwa langkah ini adalah strategi jangka panjang madrasah untuk menjadi center of excellence pendidikan Islam yang inklusif. “Kehadiran Hilmy adalah awal untuk membuka pintu lebih lebar bagi pelajar dari berbagai negara, khususnya Asia Tenggara. Kami tidak hanya fokus pada kurikulum nasional dan pesantren, tetapi juga menciptakan ruang pertukaran budaya,” ujarnya, Rabu (27/8) kemarin.
Fiqri juga menjelaskan, untuk mendukung siswa internasional, madrasah telah menyiapkan program khusus. Termasuk pelatihan bahasa Arab intensif, modul keislaman multikultural, dan kegiatan ekstrakurikuler yang memadukan seni tradisional Indonesia dan Thailand.
Bahkan, rencana pemberian beasiswa bagi pelajar berprestasi dari Malaysia, Filipina, dan Brunei dalam dua tahun ke depan sedang disusun. “Hilmy akan menempuh pendidikan selama tiga tahun dengan konsentrasi pada Ilmu-Ilmu Sosial berbasis nilai keislaman,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Madrasah Bidang Prestasi, Khikam, menyambut positif program ini. Menurutnya, dari inisiatif ini, MA Al Irtiqo’ mendapat apresiasi dari Kementerian Agama Kota Malang. Langkah tersebut dinilai sejalan dengan visi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai World’s Islamic Education Hub.
Dengan semakin terbukanya akses pendidikan Islam bagi pelajar mancanegara, diharapkan tercipta jejaring global yang memperkuat toleransi dan kolaborasi antar umat beragama. “Kami yakin kehadirannya akan memperkaya dinamika kelas dan menjadi jembatan persahabatan antarbangsa,” ujarnya.
Muhammad Hilmy, yang resmi bergabung setelah melalui proses seleksi ketat lembaga pertukaran pelajar internasional, mengungkapkan antusiasmenya. “Saya ingin memperdalam bahasa Arab dan ilmu syariah di lingkungan yang autentik. Selain itu, saya sangat tertarik mempelajari langsung tradisi pesantren yang khas Indonesia,” ujarnya penuh percaya diri.(hud/lim).