MALANG POSCO MEDIA – Lebaran tinggal hitungan hari. Kemacetan mulai terjadi dimana-mana. Terlebih ketika melintasi kawasan-kawasan pusat perbelanjaan di Kota Malang. Macet paling parah terlihat di kawasan Ramayana Alun-Alun Mal. Menurut pantauan Malang Posco Media tiga hari belakangan, warga tumpah ruah di kawasan pusat kota ini.
Kemacetan bahkan mulai terjadi sejak 300-an meter sebelumnya. Antrean kendaraan baik roda dua maupun empat sudah mengular sejak di kawasan Pasar Splindid. Padat merayap hingga ke kawasan Ramayana.
Tidak berhenti di situ saja. Setelah lepas dari kawasan Ramayana, bergerak menuju Pasar Besar sekitar 200 meter lagi juga terjebak macet. Karena orang-orang juga berjubel hendak berbelanja di kawasan pertokoan Pasar Besar. Kondisi makin parah karena penataan parkir. Terutama parkir yang ada di depan Ramayana Alun-Alun. Jika sudah sangat penuh barisan parkir bahkan bisa mencapai 3 baris. Inilah yang menyebabkan kendaraan yang hendak melintas “stuck.”
Kondisi macet di kawasan tersebut terjadi sejak Pukul 11.00 WIB hingga hendak berbuka puasa. Paling parah terjadi sekitar pukul 15.00 hingga 17.00 WIB. Meski begitu saat waktu berbuka kondisi macet lebih berkurang. Akan tetapi usai berbuka, macet kembali terjadi di kawasan itu. Kondisinya hampir sama dengan sebelum berbuka puasa.
“Saya ini mau lewat saja, dari Kayutangan kan mau pulang ke rumah di Gadang. Lha lewat depan Ramayana malah kejebak macet nggak karuan. Di sana hampir 40-45 menit lho, parah sekali mandek,” jelas Berliana, salah satu pengendara roda empat yang melintas.
Kondisi macet terparah lainnya juga terpantau di sepanjang kawasan Kebalen menuju arah Muharto. Dari persimpangan Kebalen (Jl Zaenal Zakse) sudah terlihat kondisi kendaraan yang mandek tak bergerak hingga ke arah Jembatan Muharto.
Arus kendaraan datang dari berbagai arah. Macet tidak terhindarkan hingga antrean kendaraan mengular hingga 1 kilo panjangnya. Ini terjadi kemarin menurut pantauan Malang Posco Media pada pukul 13.00 WIB. Selain karena kawasan pasar, Kebalen ke Arah Muharto juga jadi lokasi pasar takjil yang ramai dan padat tiap jelang berbuka puasa. Hal ini salah satunya yang menjadi penyebab kemacetan di sana. Ditambah warga sudah ingin berbelanja banyak barang jelang hari raya yang semakin dekat waktunya.
Terkait hal ini Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra menjelaskan bahwa pihaknya sudah memantau kemacetan di depan Ramayanan Alun-Alun. Dan menugaskan belasan personel di kawasan itu di jam-jam sibuk tiap hari.
“Dan kami sudah koordinasi dengan juru parkir di sana. Intinya penuhi dulu parkir yang di dalam. Jangan dipaksakan di luar terus akhirnya numpuk. Kami benar-benar pantau itu,” tegas Jaya sapaan akrabnya.
Ia juga menginstruksikan agar jukir di kawasan Ramayana mengatur barisan parkir yang baik. Jangan sampai dibuat lebih dari 3 baris dan mengganggu lalu lintas. Meski begitu, Jaya mengakui kepadatan volume kendaraan kali ini tidak bisa dihindarkan. Warga memang tengah menyambut hari raya, salah satunya dengan berbelanja. Maka dari itu ia akan siagakan personel agar memastikan lalu lintas bisa dikontrol meskipun macet terjadi.
Kepadatan tidak hanya terlihat di kawasan jalan di luar saja, di dalam mall atau pusat perbelanjaan juga demikian. Malang Posco Media mencoba mengunjungi salah satu mall terbesar di Kota Malang, Malang Town Square (Matos) kemarin.
Kami pun kesusahan mencari tempat parkir. Datang sekitar pukul 16.40 WIB parkir dalam Matos sudah sangat penuh. Bergerak ke parkir luar pun sudah sangat padat. Meski begitu bisa dapat spot setelah mencari tempat parkir selama 7 menit lamanya.
Di dalam mall, warga pengunjung juga sangat padat. Apalagi mengunjungi stan-stan fashion yang banyak menawarkan diskon spesial hari raya. Direktur Matos, Fifi Trisjanti mengakui bahwa peningkatan pengunjung sudah terasa sejak pekan lalu.
“Kondisi volume pengunjung di jelang hari raya ini sudah sama seperti tahun-tahun sebelum pandemi, Memang artinya kondisi perekonomian sudah baik ya,” jelas Fifi kepada Malang Posco Media kemarin.
Ia menjelaskan bahwa kunjungan ke Matos di hari biasa mencapai 20 hingga 25 ribu pengunjung. Di weekend atau akhir pekan (Sabtu dan Minggu) bisa mencapai 35 sampai 36 ribu. Diakui jumlah pengunjung meningkat signifikan jelang hari raya.(ica/lim)