.
Thursday, December 12, 2024

Madrasah Aliyah Al-Chusainiyyah Madrasah Baru, Raih Sederet Prestasi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG -Meskipun baru didirikan, prestasi MA Al-Chusainiyyah Kota Malang patut dibanggakan. Sederet prestasi sukses diukir siswa-siswi madrasah ini. Diantaranya bahkan tingkat nasional.

Antara lain juara Juara 1 Lomba Matematika tingkat Nasional 2023, Juara 1 Lomba Puisi Islami Tingkat Nasional 2023, Juara 2 Cerpen Islami 2023, Medali Perak Bidang Sosiologi Tingkat Nasional 2022, Juara 1 Matematika Integrasi Kota Malang 2022, Harapan III Lomba Matematika Integrasi Kota Malang 2022, Juara 2 IPS Integrasi Kota Malang 2022, dan Harapan 2 IPS Integrasi Kota Malang 2022.

Pengasuh MA Al-Chusainiyyah Mochammad Nizar Asyrofi bersyukur akan prestasi yang dicapai anak didiknya itu. Meskipun pada awalnya tidak percaya diri, namun ternyata kemampuan siswanya bersaing dengan sekolah atau madrasah yang lain. “Kami sangat bersyukur, ternyata anak-anak bisa dan mampu bersaing bahkan menjadi yang terbaik dalam beberapa kompetisi,” katanya.

Ketidakpercayaan diri itu lumrah adanya. Mengingat madrasah di bawah naungan Yayasan Al-Chusainiyyah ini belum lama berdiri. Baru tiga tahun yang lalu. Madrasah ini belum memiliki lulusan. “Rencana tahun ini kami baru mau meluluskan angkatan pertama,” katanya.

Nizar mengungkapkan keberhasilan siswanya meraih banyak prestasi dari berbagai perlombaan tidak lain karena proses pembelajaran. Dia yakin sistem, kurikulum hingga metode yang diterapkan guru sudah tepat. Hanya perlu dilakukan upaya peningkatan untuk lebih berkualitas.

Tim guru dan pengembang membagi waktu pelajaran menjadi dua sesi. Pertama pelajaran Diniyah. Meliputi seluruh mata pelajaran Agama Islam. Seperti Alquran Hadits, Aqidah Akhlak, Tarikh Islam, Fiqih dan sebagainya. Diniyah dimulai pukul 7.00 WIB, selama kurang lebih dua jam.

Selanjutnya sesi kedua, mata pelajaran umum. Matematika, Bahasa Indonesia, Fisika, Biologi dan sebagainya. “Setelah dibagi menjadi kelompok mapel ini ternyata sampai Hari Jumat tuntutan Jam Pelajaran (JP) terpenuhi. Sehingga ada sisa satu hari aktif, yakini Hari Sabtu,” ungkapnya.

Nizar menjelaskan, Hari Sabtu dimanfaatkan full untuk pembelajaran dan pelatihan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Hanya modelnya tidak seperti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Tetapi dengan menggunakan metode kursus.

Menurut Nizar, belajar bahasa asing tidak perlu banyak teori. Tetapi lebih pada praktik dan aplikasi langsung. Sehingga yang dibutuhkan model kursus. “Dan ternyata cara ini sangat efektif. Kemampuan anak-anak memahami dan mempraktikkan bahasa lebih cepat,” tuturnya.

Ada dua pondok pesantren yang dikelola Yayasan Al-Chusainiyyah. Yakni Ponpes Raudhatusshalihin untuk putra dan Ponpes Nurul Furqon untuk Putri. Dua pesantren ini fokus pada Tahfidzul Qur’an. Alumninya sudah tak terhitung. Karena pondok pesantren ini adalah pesantren tahfidz pertama di pusat Kota Malang.

Karena keunggulan itulah, maka siswa-siswi MA Al-Chusainiyyah juga dibina dan dididik menjadi para penghafal Quran. Dan tahfidz quran ini juga menjadi program unggulan madrasah.  (imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img