MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Aksi massa menuntut kebijakan pemerintah mengendalikan minyak goreng (Migor) dilakukan Selasa (22/3) kemarin. Puluhan mahasiswa ini menuntut Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dicopot dari jabatannya sebagai menteri.
Mahasiswa dari 8 perguruan tinggi di Kota Malang ini juga meminta transparansi dana Pokok Pikiran (Pokir) anggota-anggota DPRD Kota Malang.
“Kami minta ada audiensi langsung dengan ketua DPRD Kota Malang. Audiensi langsung di depan massa bukan perwakilan masuk perwakilan,” jelas Korlap Aksi Rahmat Madubun beberapa saat lalu saat memberi keterangan.
Dijelaksannya, tujuan massa aksi hari ini juga lebih diarahkan pada penyampaian aspirasi akan kebijakan Mendag yang dinilai merugikan masyarakat Indonesia. Pencabutan HET (Harga Eceran Tertinggi) Migor dianggap langkah yang tidak jelas dan tak konsisten. Sehingga menimbulkan kerugian masyarakat.
“Bahkan di Kalimantan ada 2 orang ibu sampai meninggal karena mengantre minyak goreng. Kami minta Mendag dicopot saja,” tegas Rahmat.
Selain melakukan orasi, massa aksi juga meluapkan ekspressi dengan membakar ban di depan gerbang DPRD Kota Malang. Sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara massa aksi dengan personel kepolisian yang mencoba memadamkan api.
Mahasiswa juga menutup separuh jalan di depan Gedung DPRD Kota Malang sekitar pukul 14.13 WIB. Karena permintaan bertemu dengan ketua DPRD Kota Malang tak kunjung terpenuhi. Sebelumnya 3 anggota dewan yakni Harvard Kurniawan, Suryadi, dan Gagah Soeryo Pamoekti mendatangi massa aksi namun ditolak kedatangannya oleh massa karena hanya ingin ditemui ketua DPRD Kota Malang. (ica/aim)