MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Di era Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) banyak cara untuk lulus tanpa tugas akhir atau tanpa skripsi. Salah satunya mahasiswa menghasilkan karya hebat, atau berprestasi hebat. Seperti yang diraih oleh Mohammad Zinedyne Zidane, mahasiswa Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Berkat prestasi dan jurnalnya, dia sukses lulus kuliah tanpa skripsi. Hal tersebut didukung dengan jurnal ilmiah Sinta 2 yang ditulis dengan judul ‘pengelolaan sampah organik melalui budidaya maggit black soldier fly dan menciptakan peluang usaha’. Menariknya, judul itu berasal dari kegiatan pengabdiannya. Bahkan berkat hal itu juga ia sukses memenangkan juara dua dalam East Java Economic (Ejavec).
“Alhamdulillah, pengabdian yang saya lakukan bisa berlanjut dan mengantarkan saya lulus tanpa skripsi dan juara lomba. Terimakasih banyak saya sampaikan ke dua pembimbing saya Dr. Rahmad Hakim, S.Hi, M.MA, dan Afifah Nur Millatina, SE, M.SEI,” katanya, Selasa (1/10) kemarin.
Menurutnya, semua berawal dari program pengabdian masyarakat (PMM) yang ia lakukan di Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Saat proses identifikasi, Zidane mendapati bahwa masalah warga setempat adalah kesulitan mengolah sampah organik.
Akhrinya ia dan tim memberikan solusi dengan mengolah sampah organik melalui budidaya magot. Mereka memberikan berbagai pelatihan dan pendampingan agar para warga bisa melakukannya secara mandiri usai timnya menyelesaikan program pengabdian.
“Dari magot tersebut akhirnya sampah organik warga bisa terurai bahkan warga dapat mengolah lagi menjadi pupuk dan pakan ternak. Pupuk dan pakan ternak ini bisa menjadi peluang usaha bernilai ekonomis bagi warga. Hal itu tentu membuat saya bangga karena bisa bermanfaat bagi sesama,” jelasnya menambahkan.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ide program kerja yang dilakukan juga berhasil mengantarkannya menjadi juara business plan tingkat nasional. Ia meraih juara dua dalam Ejavec dan mengalahkan peserta lain dari berbagai daerah di Indonesia. “Dari keberlanjutan dan prestasi yang saya tersebut akhirnya, saya tidak menggunakan skripsi untuk syarat kelulusan. Namun menggunakan prestasi dan jurnal sehingga bisa lulus tanpa skripsi,” pungkasnya. (imm/udi)