MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Empat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menunjukkan komitmen nyata dalam mengimplementasikan misi Program Studi Ilmu Pemerintahan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk mendorong penguatan ekonomi lokal dan pemberdayaan pemuda desa. Kegiatan ini merupakan bagian dari praktikum Mata Kuliah Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan Dosen Pengampu Dwi Putri Vidiastuti, S.IP., M.Sc.
Kegiatan pengabdian bertempat di Balai Desa Pesanggrahan Kecamatan Batu Kota Batu. Keempat mahasiswa tersebut adalah Efristia Miftahul Nur Azizah, Khoiria Raisya Nurrahmawati, Siti Nurhaliza, dan Inamyza Nurziana Putri. Mereka menyelenggarakan program Sosialisasi Penguatan Karang Taruna Desa Pesanggrahan melalui E-Commerce untuk Meningkatkan Ekonomi Lokal Pemuda.
Program ini sekaligus diiringi dengan Pelatihan Desain Kemasan Kopi Panderman sebagai produk unggulan desa. “Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri dan adaptif terhadap perkembangan teknologi digital,” ucap Ketua Tim Siti Nurhaliza.
Dia mengungkapkan, hambatan yang dihadapi seperti keterbatasan stok kopi dan minimnya promosi tidak menjadi alasan untuk menyerah. Mereka menjawab tantangan tersebut dengan solusi-solusi realistis. Untuk persoalan promosi, tim mahasiswa menginisiasi strategi pemasaran langsung ke jaringan mahasiswa pecinta kopi dan pemilik kedai kopi. “Pendekatan ini menjadi contoh nyata bahwa pemberdayaan yang efektif adalah yang bersandar pada kekuatan lokal dan inovasi dari bawah,” ujarnya.
Keterlibatan Karang Taruna dalam program ini menjadi aspek strategis lainnya. Pemuda desa memiliki potensi besar sebagai penggerak perubahan, sekaligus menjadi penjamin keberlanjutan program jangka panjang. Dengan melibatkan mereka secara aktif, program pemberdayaan tidak hanya berhenti pada kegiatan sementara, tetapi memiliki peluang untuk tumbuh dan berkembang lebih jauh. Para pemuda dapat menjadi agen promosi dan edukasi, sekaligus menjembatani komunikasi antara generasi tua dan muda dalam komunitas desa.
‘Kami memiliki inisiatif untuk pembentukan kampung wisata edukatif berbasis kopi ide ini tidak hanya mengangkat sektor pertanian, tetapi juga membuka peluang besar bagi sektor ekonomi kreatif dan pariwisata lokal. Desa Pesanggrahan memiliki potensi besar yang mendukung, serta cerita khas yang bisa dijual sebagai bagian dari pengalaman wisata,” ungkapnya.
Dia menerangkan, wisata edukatif berbasis kopi akan menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi, serta memperkuat identitas desa sebagai penghasil kopi unggulan. Keberhasilan jangka panjang program ini tetap membutuhkan dukungan dari pihak eksternal.
Untuk itu, pelatihan desain packaging kopi dilakukan sebagai upaya peningkatan nilai jual produk. Peserta pelatihan, yang terdiri dari anggota Karang Taruna dan pemuda desa, dibekali keterampilan dasar dalam desain visual, branding produk, serta penggunaan aplikasi desain sederhana.
“Hasil dari pelatihan ini diharapkan mampu menghasilkan kemasan yang lebih menarik, profesional, dan siap bersaing di pasar online, baik lokal maupun nasional secara berkelanjutan,” harapnya.(imm/adv/lim)