.
Friday, November 22, 2024

Mahasiswa PPG IPA UM Luncurkan Inovasi Pembelajaran PALAM, Berhasil Tingkatkan Kreativitas Siswa SD di Pasuruan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Bidang Studi IPA Universitas Negeri Malang (UM) berhasil meluncurkan sebuah inovasi pembelajaran yang memanfaatkan limbah alam untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik tingkat sekolah dasar. Tim tersebut diketuai oleh Dr. Yudhi Utomo, M.Si dan beranggotakan sembilan orang yaitu Rabiah Al Adawiyah, Ratri Yudha Triwahyuni, Restin Nur Fadhilah, Sansan Hastuti Ningrum, Selvi Dewi Nur Anggreani, Utiy Dewi Zuhriyah, Via Wahyu Seputri, Vida Amalia Fitriani, dan Weny Estiyani.

Proses pengerjaan PALAM yang dilakukan siswa SD di Pasuruan.

Inovasi yang dinamai Pengolahan Limbah Alam (PALAM) ini dirancang untuk mengintegrasikan bahan-bahan limbah alami seperti daun kering, bunga kelapa, ranting dan kelobot jagung ke dalam aktivitas pembelajaran sehari-hari. Memanfaatkan limbah-limbah tersebut para siswa diajak untuk menciptakan kerajinan tangan yang tidak hanya melatih kreativitas mereka, juga menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini. Melalui pendekatan ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kreatif dengan cara yang menyenangkan dan inovatif.

Weny Estiyani, selaku anggota penelitian, menjelaskan bahwa tim telah menyiapkan alat pendukung selain bahan alam. “Kami juga menyediakan alat-alat pendukung seperti lem dan gunting. Kami berharap dengan adanya penelitian ini pendidik dapat mengembangkan keterampilan berpikir kreatif siswa yang berbasis lingkungan terutama pemanfaatan limbah yang ada di sekitar tempat tinggal mereka,” ungkapnya.

Salah satu proyek sukses yang dihasilkan melalui program PALAM adalah pembuatan tas dari bahan kering. Dalam proyek ini peserta didik diminta untuk mendesain tas sesuai kreativitas mereka masing-masing. Proses ini melibatkan berbagai tahap berpikir kreatif mulai dari perencanaan, pemilihan bahan, hingga pembuatan tas dari bahan limbah alam.

Para peserta didik juga dilatih untuk bekerjasama dalam kelompok, mengemukakan ide, serta mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi selama proses pembuatan. Hasilnya, selain menghasilkan tas yang unik dan fungsional, juga menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Berdasarkan uji N-gain, indikator originality termasuk dalam kriteria tinggi, sementara flexibility dan fluency termasuk dalam kriteria medium atas.

Dr. Yudhi Utomo, M.Si, ketua peneliti, menekankan pentingnya kegiatan ini dalam konteks pendidikan abad ke-21. “Kita perlu membekali anak-anak dengan keterampilan 4C yaitubCritical Thinking, Collaboration, Communication, dan Creativity. Pelatihan ini fokus pada pengembangan kreativitas,” jelasnya.

Program PALAM ini telah diimplementasikan di salah satu lembaga belajar yang ada di Pasuruan dan mendapatkan tanggapan baik dari peserta didik. Melalui kegiatan ini peserta didik tidak hanya belajar mengenai aspek seni dan desain, tetapi juga diajak untuk berpikir mengenai solusi kreatif terhadap masalah lingkungan.

Inovasi ini diharapkan menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia, menginspirasi para pendidik untuk mengintegrasikan pemanfaatan limbah alam ke dalam pembelajaran mereka. Dengan keberhasilan awal ini mahasiswa PPG UM berencana untuk terus mengembangkan program PALAM, termasuk menyusun modul pembelajaran yang dapat digunakanc oleh guru di seluruh Indonesia. Melalui program ini diharapkan pendidikan di Indonesia dapat semakin maju dengan pendekatan yang lebih kreatif dan berkelanjutan serta memperhatikan kelestarian lingkungan. (adv/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img